Rabu 10 Jun 2020 14:44 WIB

Perbedaan orang Berakal dengan yang Jahil

Perbedaan orang jahil dan berakal terlihat dari mulutnya.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Perbedaan orang Berakal dengan yang Jahil. Foto: Pimpinan Majelis Taklim dan Dzikir Baitul Muhibbin, Habib Abdurrahman Asad Al-Habsyi
Foto: Ali Yususf/Republika
Perbedaan orang Berakal dengan yang Jahil. Foto: Pimpinan Majelis Taklim dan Dzikir Baitul Muhibbin, Habib Abdurrahman Asad Al-Habsyi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Penakluk Andalusia Thoriq bin Ziyad pernah mengatakan hati orang jahil ada pada mulutnya, sementara lisan orang berakal ada pada hatinya. Orang berakal akan lebih perhatian pada pembenahan hati daripada pembenahan lahirnya yang disebut pencitraan.

"Karena hati obyek yang paling dipandang Allah SWT," kata Pimpinan Majelis Taklim dan Dzikir Baitul Muhibbin, Habib Abdurrahman Asad Al-Habsyi saat menyampaikan pesan hikmanya kepada Republika, Rabu (10/6).

Baca Juga

Habib Abdurrahman mengatakan, manusia harus memperhatikan perbaikan batin dari pada mempercantik penampilan luar yang orang menyebutnya topeng dan pencitraan.  Karena hati yang terjaga akan mengantarkan pada terjaganya lisan dan perbuatan.

"Diamnya hati orang yang berakal adalah emas dan bicaranya adalah mutiara," ujarnya.

Karena perbedaan orang jahil dan orang berakal terlihat dari mulutnya. Orang berakal itu akan bicara setelah hatinya berpikir, sementara orang jahil bicara dahulu menyesal kemudian.

Habib Abdurrahman Asad Al-Habsyi yang juga pendiri Majelis Hikmah Rahmani Lembaga Sahabat Iman Peduli ini mengatakan, bahwa di dalam Alquran, banyak sekali ayat-ayat yang menyebut kata-kata seputar akal atau penggunaannya, yaitu berpikir.

Misalnya yang hadir dalam bentuk "afala ta’qiluu" apakah kamu tidak berfikir yang berulang sebanyak 13 kali. Musa bin Ja'far RA berpesan. "Barangsiapa yang ingin kaya tanpa harta, ingin tenang hatinya dari sifat hasad dan ingin selamat dalam agamanya, maka hendaknya ia memohon secara tulus kepada Allah SWT setiap saat agar Allah menyempurnakan akalnya."

"Semoga kita senantiasa menjadi Hamba Allah yang pandai menggunakan Akal dan Indah Hatinya. Aamiin," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement