REPUBLIKA.CO.ID,SOLOK SELATAN -- Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit melihat penerapan protokol covid di masjid dan mushola lebih mudah diterapkan sejak memasuki masa new normal. Hari ini, Rabu (10/6) Nasrul Abit berkunjung ke Solok Selatan untuk melihat penerapan normal baru di salah satu daerah sudah keluar dari zona 3T tersebut.
Nasrul berkesimpulan rumah ibadah seperti masjid dan mushola sudah menerapkan protokol covid dengan baik. Yakni memberi tanda batas untuk sholat berjemaah, menyediakan alat pengecekan suhu, menyediakan hand sanitizer dan fasilitas cuci tangan.
"Protokol kesehatan lebih mudah diterapkan di masjid dibanding di tempat lain seperti mall dan pasar. Karena umat Islam ketika melaksanakan ibadah sholat di masjid tidak memakan waktu lama," kata Nasrul Abit di Masjid Jabar Nur, Padang Aro, Solok Selatan.
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Sumatera Barat (Sumbar) telah berakhir pada 7 Juni kemarin. Sekarang di Sumbar ada 17 daerah Kabupaten Kota yang masuk dalam penerapan tatanan normal baru produktif dan aman Covid-19. Kecuali Kota Padang dan Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Usai melihat penerapan protokol covid di Masjid Jabar Nur, Nasrul Abit menyebut lantai masjid sudah diberi tanda jarak satu meter antar jamaah agar saat sholat, tidak ada jamaah yang bersentuhan.
"Biasanya kalau berjamaah, syaf harus rapat dan siku kita bersetuhan dengan orang lain. Namun untuk menjaga agar tidak tertular virus corona, maka ada jarak hingga satu meter," ucap Wagub Sumbar.
Nasrul Abit mengingatkan semua jamaah yang sudah melakukan ibadah di masjid agar selalu mematuhi protokol Covid-19. Seperti memakai masker, jaga jarak, cuci tangan, shalat Jumat tidak terlalu lama, khotbah singkat, shalat sunah di rumah, sajadah bawa sendiri, bahkan sudah berwudhu di rumah.