REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pertarungan dua juara tinju kelas berat dunia, Tyson Fury melawan Anthony Joshua pada 2021 mendatang diprediksi akan menghasilkan pendapatan fantastis, yakni 60 sampai 70 juta dollar AS atau setara dengan Rp 991 miliar.
Kendati demikian, promotor tinju harus memutar otak untuk membuat pertandingan itu terealisasi. Pandemi virus corona yang melanda Amerika Serikat memunculkan ide pertarungan akan diadakan di Inggris.
Promotor pertandingan, Frank Warren tetap yakin dapat menggelar pertandingan tersebut. Menurutnya, penghasilan 60-70 juta dollar AS adalah jumlah uang yang banyak. Kendati demikian, belum ada kesepakatan yang terjadi antarseluruh pihak.
"Belum ada persetujuan, tidak ada kontrak," kata Warren seperti dilansir Boxing News 24, Kamis (11/6).
"Pertandingan ini akan menghasilkan 60 sampai 70 juta dollar AS dalam satu kali laga. Jika ada pertarungan ulang, maka tinggal dikali dua," ucapnya.
Pertandingan antara Joshua (23-1, 21 K.O) dan Fury (30-0-1, 21 K.O) ditengarai menemui kendala dalam kontrak hak siar karena belum pastinya lokasi dan tanggal laga.
Sebelum Joshua dan Fury bertarung, mereka masing-masing harus memenangkan pertandingan. Fury harus menghadapi mantan juara WBC, Deontay Wilder. Sementara Joshua harus melawan Kubrat Pulev.
Fury sudah berkomitmen mengalahkan Wilder jelang pertandingan kontra Dilian Whyte, Februari tahun depan. Hal senada harus dilakukan oleh Joshua yang harus melakoni dua pertandingan dalam waktu dekat.