Kamis 11 Jun 2020 21:00 WIB

Ridwan Kamil: Kasus Covid-19 di Jabar Terkendali

Gubernur RIdwan Kamil mengatakan kasus Covid-19 di Jabar terkendali

Rep: Bayu Adji P/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur Jabar Ridwan Kamil memantau pelaksanaan tes swab massal di Kampung Baeud, Desa Samida, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, Kamis (11/6).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Gubernur Jabar Ridwan Kamil memantau pelaksanaan tes swab massal di Kampung Baeud, Desa Samida, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, Kamis (11/6).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengklaim kasus Covid-19 di wilayahnya masih terkendali. Menurutnya, hal itu disebabkan kerja tim survailans yang melakukan penulusuran (tracing) dengan cepat.

"Kasus harian Jabar masih terkendali. Kadang menambah 12, kadang 50. Rata-rata 20 kasus," katanya, di Kabupaten Garut, Kamis (11/6).

Baca Juga

Menurutnya, angka itu masih di bawah kasus harian provinsi lain. Atas dasar itu, ia menyatakan kasus Covid-19 di Jabar masih terkendali. Karena itu, lanjut dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, memutuskan melanjutkan melakukan penanganan Covid-19 dengan pembatasan sosial berskala mikro (PSBM). 

Artinya, penanganan difokuskan ke wilayah lebih kecil berupa desa, kelurahan, atau kampung, yang berisiko menjadi tempat penyebaran Covid-19. Namun, pria yang akrab disapa Emil itu mengingatkan warga agar tetap waspada meski tak ada lagi PSBB. Selama vaksin Covid-19 belum ditemukan, warga harus tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Saat ini hanya ada tiga cara mencegah Covid-19, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan rajin cuci tangan. Saya yakin AKB tidak membuat nyaman, tapi itu harus dilakukan," kata dia.

Emil menambahkan, pihaknya juga akan lebuh gencar melakukan tes swab massal. Sebab, saat ini kapasitas laboratoriun di Jabar bisa memeriksa 2.000 sampel per hari. Dengan begitu, penanganan dapat cepat dilakukan jika ada temuan kasus positif Covid-19.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement