Jumat 12 Jun 2020 11:15 WIB

Organisasi Atletik Dunia Rilis Pedoman Protokol Kesehatan

Pedoman terkait standar kesehatan dalam setiap lomba yang akan dilaksanakan.

Atlet Para Atletik Indonesia Karisma Evi Tiarani berlatih olahraga di rumahnya di Simo, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (9/5/2020). Meskipun kegiatan Paralympic Games Tokyo 2020 di Jepang ditunda hingga 2021 akibat pandemi COVID-19, Evi yang merupakan pelari Para Atletik Indonesia tersebut tetap melakukan latihan olahraga di rumah saja yang bertujuan untuk menjaga kondisi tubuh
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Atlet Para Atletik Indonesia Karisma Evi Tiarani berlatih olahraga di rumahnya di Simo, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (9/5/2020). Meskipun kegiatan Paralympic Games Tokyo 2020 di Jepang ditunda hingga 2021 akibat pandemi COVID-19, Evi yang merupakan pelari Para Atletik Indonesia tersebut tetap melakukan latihan olahraga di rumah saja yang bertujuan untuk menjaga kondisi tubuh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Atletik Dunia (World Athletics) mengeluarkan pedoman terkait standar kesehatan dalam setiap lomba yang akan dilaksanakan di masa mendatang.

Antara lain misalnya, memasukkan klorin ke dalam arena water jump, membersihkan tongkat estafet di tiap jeda penggunaan, hingga menambahkan senyawa antivirus ke dalam bak pasir sebagai bagian dari pedoman kebersihan selama pandemi virus corona.

Pedoman kesehatan tersebut dikeluarkan Atletik Dunia dalam sebuah rilis setebal 22 halaman yang dirumuskan berdasarkan sumber ilmiah dan pengetahuan medis.

Setelah mengalami sejumlah penundaan ajang, Atletik Dunia berharap bahwa musim 2020 yang singkat bisa berlangsung antara bulan Agustus dan Oktober, termasuk perlombaan Diamond League.

Rekomendasi itu termasuk penggunaan masker wajah oleh semua ofisial, media, dan atlet di stadion, kecuali saat melakukan pemanasan atau berkompetisi.

Pihaknya juga menyarankan agar panitia menyediakan tas kedatangan bagi para peserta yang mencakup setidaknya tiga masker sekali pakai, pembersih tangan dan tisu desinfektan.

Selama kompetisi, para ofisial yang melakukan kontak dekat dengan para atlet harus mengenakan kacamata pelindung atau pelindung wajah dari plastik, selain pelindung muka, tulis pedoman itu.

Untuk lomba dalam lintasan, balok permulaan harus langsung dibersihkan usai digunakan sebelum dipakai ulang, klorin ditambahkan ke bak air, serta tongkat estafet juga dibersihkan pada setiap penggunaan.

Untuk lompat tinggi dan lompat galah, penggunaan cairan pembersih tangan dianjurkan di setiap pergantian pemakaian.

Staf diharuskan membersihkan alas pendaratan tiap selesai lompatan menggunakan pel dan larutan pembunuh virus, atau memakai lapisan tipis dari plastik daur ulang yang ditempatkan di atas bantalan landasan.

Pasir dalam bak pendaratan lompat panjang harus dicampur dengan larutan yang mengandung senyawa pembunuh virus yang agresif dan aman bagi kulit.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement