REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masjid Raya Bandung menggelar kembali sholat Jumat setelah lama ditutup akibat pandemi Covid-19. Sekitar 2.000 jamaah hadir dalam pelaksanaan sholat Jumat perdana hari ini.
Ketua DKM Masjid Raya Bandung, Muchtar Gandaatmaja mengatakan, jumlah jamaah tersebut merupakan hasil dari pembatasan kapasitas terkait protokol kesehatan. "Jamaah kalau saya melihat mungkin 2.000-an, nggak kurang. Kalau kapasitas normal bisa sampai 13 ribu atau 15 ribu jamaah," kata Muchtar di Masjid Raya Bandung, Jumat (12/6).
Dia memastikan, seluruh proses masuknya jamaah sholat Jumat hingga bubarnya, dilakukan dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Salah satunya, dengan mengecek suhu tubuh dan membatasi jarak shalat antar jamaah.
Selain itu, pihak DKM bekerja sama dengan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Jawa Barat. Para personel polisi dari Biddokkes bertugas dengan melakukan pengecekan suhu serta mengatur jamaah yang masuk ke kawasan masjid. Sedangkan petugas dari DKM bertugas mengatur penempatan sholat.
Muchtar mengatakan, sebelum sholat, hanya dua pintu Masjid Raya Bandung yang dibuka, yakni pintu utara dan pintu selatan. Kedua pintu tersebut langsung mengarahkan jamaah ke tempat wudhu, lalu menuju ke dalam bangunan masjid.
Usai pelaksanaan sholat, petugas membuka seluruh pintu masjid.
Pelaksanaan Sholat Jumat perdana itu tidak mengalami hambatan apapun. Hanya saja, jamaah yang tidak menggunakan masker tidak dipersilakan masuk ke bangunan Masjid.
"Sampai keadaan normal betul kita akan tetap malaksanakan protokol kesehatan," kata Muchtar.