Jumat 12 Jun 2020 14:34 WIB

Masjid Raya Bandung Gelar Sholat Jumat Perdana

Masjid hanya menampung 2.000 jamaah karena protokol kesehatan.

Masjid Raya Kota Bandung.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Masjid Raya Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masjid Raya Bandung menggelar kembali sholat Jumat setelah lama ditutup akibat pandemi Covid-19. Sekitar 2.000 jamaah hadir dalam pelaksanaan sholat Jumat perdana hari ini.

Ketua DKM Masjid Raya Bandung, Muchtar Gandaatmaja mengatakan, jumlah jamaah tersebut merupakan hasil dari pembatasan kapasitas terkait protokol kesehatan. "Jamaah kalau saya melihat mungkin 2.000-an, nggak kurang. Kalau kapasitas normal bisa sampai 13 ribu atau 15 ribu jamaah," kata Muchtar di Masjid Raya Bandung, Jumat (12/6).

Dia memastikan, seluruh proses masuknya jamaah sholat Jumat hingga bubarnya, dilakukan dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Salah satunya, dengan mengecek suhu tubuh dan membatasi jarak shalat antar jamaah.

                               

Selain itu, pihak DKM bekerja sama dengan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Jawa Barat. Para personel polisi dari Biddokkes bertugas dengan melakukan pengecekan suhu serta mengatur jamaah yang masuk ke kawasan masjid. Sedangkan petugas dari DKM bertugas mengatur penempatan sholat.     

Muchtar mengatakan, sebelum sholat, hanya dua pintu Masjid Raya Bandung yang dibuka, yakni pintu utara dan pintu selatan. Kedua pintu tersebut langsung mengarahkan jamaah ke tempat wudhu, lalu menuju ke dalam bangunan masjid.

Usai pelaksanaan sholat, petugas membuka seluruh pintu masjid.                                

Pelaksanaan Sholat Jumat perdana itu tidak mengalami hambatan apapun. Hanya saja, jamaah yang tidak menggunakan masker tidak dipersilakan masuk ke bangunan Masjid.                       

"Sampai keadaan normal betul kita akan tetap malaksanakan protokol kesehatan," kata Muchtar.

                           

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement