Jumat 12 Jun 2020 23:46 WIB

NTB Catat Pasien Sembuh Covid-19 Bertambah 21 Orang

Total pasien sembuh Covid 19 di NTB capai 543 orang.

Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)
Foto: EPA/CDC
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  MATARAM  -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mencatat jumlah pasien sembuh dari Virus Corona Deasese atau Covid-19 bertambah 21 orang. Dengan begitu secara keseluruhan jumlah pasien sembuh tercatat 543 orang.

"Jumat ini terdapat penambahan 21 orang yang sembuh dari Covid-19 setelah hasil pemeriksaan usap dua kali, negatif," kata Ketua Pelaksana Harian Tim Gugus Tugas COVID-19 Provinsi NTB, HL Gita Ariadidi Mataram, Jumat.

Baca Juga

Ia menyebutkan, 21 orang yang dinyatakan sembuh tersebut tersebar di Kabupaten Lombok Barat 12 orang, Lombok Timur lima orang, Kota Mataram tiga orang dan Lombok Tengah satu orang.

Selain pasien sembuh, kata Gita, juga terdapat 13 orang warga NTB dinyatakan positif Covid-19. Rinciannya delapan dari Kota Mataram, empat dari Lombok Barat, dan satu orang dari Kabupaten Lombok Timur. "Dari 129 sampel yang diuji, hasilnya 112 sampel negatif, empat sampel positif ulangan dan 13 sampel kasus baru positif COVID-19," ujarnya.

Sekda NTB ini, mengungkapkan bahwa terdapat dua orang warga meninggal dunia yakni, pasien nomor 892, berinisial MAD, perempuan berusia 54 tahun, warga Kelurahan Dayan Peken, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Kemudian pasien nomor 893, berinisial M, perempuan, berusia 75 tahun warga Desa Gegelang, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat.

"Dengan adanya tambahan 13 kasus baru terkonfirmasi positif, 21 tambahan sembuh baru dan dua kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sebanyak 904 orang, dengan perincian 543 orang sudah sembuh, 34 meninggal dunia serta 327 orang masih positif dan dalam keadaan baik," jelas Gita.

Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19, petugas kesehatan tetap melakukan penulurusankontak terhadap semua orang yang pernah berhubungan dengan yang terkonfirmasi positif.

"Khusus untuk kasus kematian karena Covid-19 sebagian besar disertai dengan penyakit tidak menular, seperti penyakit kardiovaskular (hipertensi, jantung), diabetes melitus, atau penyakit paru kronis," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement