REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pandemi Covid-19 telah menyebabkan dampak buruk di berbagai aspek. Tak hanya di bidang kesehatan tapi juga ekonomi dan sebagainya.
Di tengah lesunya aktivitas ekonomi, justru ada berkah bagi sektor usaha tertentu seperti budidaya tanaman hias dan anggrek. Begitulah yang dituturkan oleh salah satu pengusaha anggrek di Tulungagung, Jawa Timur, Nandia Anindhita. Nandia merupakan alumni Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Nandia menilai pembatasan aktivitas di tempat umum menyebabkan banyak orang mencari kesibukan di rumah. Banyak masyarakat yang memilih berkebun dan memelihara tanaman. Anggrek menjadi pilihan karena perawatannya relatif gampang, indah, dan kadar gengsinya lebih tinggi.
Dari usaha budidaya anggrek selama pandemi, Nandia mengaku mampu meraup omzet Rp 35 sampai Rp 40 juta per bulan. Jumlahnya meningkat sekitar 40 sampai 50 persen dibandingkan sebelum pandemi terjadi.