Ahad 14 Jun 2020 19:00 WIB

Basarnas: Kondisi Bantaeng Pascabanjir Aman

Posisi Bantaeng saat ini sudah aman dan kondusif.

Sampah menumpuk akibat terseret arus banjir bandang di Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Sabtu (13/6/2020). Banjir bandang yang terjadi akibat jebolnya tanggul bendungan Balangsikuyu yang tidak mampu menampung tingginya curah hujan tersebut mengakibatkan puluhan rumah rusak berat dan hilang diterjang banjir yang disertai dengan material batu dan lumpur
Foto: ANTARA/Abriawan Abhe
Sampah menumpuk akibat terseret arus banjir bandang di Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Sabtu (13/6/2020). Banjir bandang yang terjadi akibat jebolnya tanggul bendungan Balangsikuyu yang tidak mampu menampung tingginya curah hujan tersebut mengakibatkan puluhan rumah rusak berat dan hilang diterjang banjir yang disertai dengan material batu dan lumpur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Kabupaten Banteang Provinsi Sulawesi Selatan memastikan kondisi saat ini sudah terkendali pascabanjir bandang yang melanda daerah itu pada Jumat (12/6) malam.

"Posisi Bantaeng saat ini sudah aman dan kondusif. Dan laporan dari pihak keluarga korban sudah tidak ada lagi yang masuk," ujar Koordinator Basarnas Bantaeng,Arman Amiruddin saat dikonfirmasi dari Makassar, Minggu.

Baca Juga

Selain itu, kondisi cuaca juga dilaporkan dalam keadaan baik, meski di tengah pandemi COVID-19 tim tetap menjalankan tugasnya. Sedangkan untuk korban jiwa satu orang lelaki remaja bernama Haerul Fatta Ampa dan sudah dimakamkan pihak keluarga.

Sedangkan titik terparah pascabanjir di Kabupaten Bantaeng, sebut dia, ada dua daerah kecamatan.

"Bantaeng itu ada dua titik terparah, dua kecamatan yakni Kecamatan Bisappu dan Bantaeng sendiri. Gambarannya di Kecamatan Bantaeng ada rumah bergeser sampai ke tengah jalan karena derasnya arus dan beberapa rumah hancur," ungkap dia.

Sementara laporan yang diterima dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantaeng tim telah membantu para warga terdampak banjir untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman sejak Sabtu (13/6).

Lokasi tempat pengungsian tersebut seperti di Gedung Muhammadiyah (PDM) Jalan Raya Lanto Daeng Pasewang sebanyak 35 orang, Masjid Jami Tangnga II sebanyak 35 orang, SD Inpres Tappajeng sebanyak 25 orang.

Selanjutnya, Masjid Nurul Yaqin di Jalan Bangau 20 orang, Mushala BRI Cabang di Jalan Kartini sebanyak 20 orang, Gedung PGRI Lamalaka 25 orang, Masjid Cabodo di Jalan Pahlawan sebanyak 30 orang dan Posko Induk COVID-19 sebanyak lima orang.

Data yang diperbarui BPBD Kabupaten Bantaeng wilayah yang terdampak meliputi Kelurahan Pallantikang, Kelurahan Tappanjeng dan Kelurahan Malilingi di Kecamatan Bantaeng.

Selanjutnya, Kelurahan Bonto Rita, Kelurahan Bonto Sunggu, Kelurahan Bonto Atu, Kelurahan Bonto Lebang dan Desa Bonto Jai di Kecamatan Bissappu dan Desa Bonto Majannang di Kecamatan Sinoa.

Selain itu, banjir juga menyebabkan satu jembatan sepanjang 10 meter di Kamp Kaili rusak dan tidak dapat digunakan, jalan akses lingkar selatan Kabupaten Bantaeng juga terputus sepanjang 40 meter.

Sedangkan di Kamp Kaili, ruas jalan Para-Para dan Pandang-Pandang rusak tertimbun tanah longsor sepanjang kurang lebih 200 meter sehingga tidak dapat digunakan apalagi dilalui kendaraan.

Kemudian ruas jalan Batayya 1 dan Batayya 2 terjadi patahan dan tertimbun longsor sepanjang kurang lebih 1 kilometer. Cekdam Balang Sikuyu jebol dan patah pada sayap sebelah selatan sepanjang kurang lebih 30 meter.

Begitupun talud jembatan nasional Sungai Panaikang rusak sepanjang 15 meter, termasuk tanggul Sungai Balang Sikuyu sepanjang kurang lebih 500 meter di Gaergea. Akibat dari kerusakan itu, beberapa ruas jalan tidak dapat dilalui kendaraan dan harus dialihkan.

Sementara ini masih dilaporkan pemadaman listrik dan air bersih belum mengalir di beberapa tempat.

Menurut taksiran kerugian mencapai kurang lebih Rp25 miliar untuk 2.333 unit rumah yang mengalami kerusakan baik rusak berat, rusak sedang maupun rusak ringan.

Kerugian untuk Pasar Baru sekitar Rp4 miliar, kemudian Rp2 miliar diperkirakan untuk kerugian di pertokoan sekitar Jalan Mangga dan Jalan Manggis, dan kerugian senilai Rp2 miliar lainnya dari fasilitas perkantoran yang mengalami kerusakan.

Sebelumnya, musibah banjir bandang yang melanda Kabupaten Bantaeng dilaporkan terjadi pada Jumat (12/6) diperkirakan pukul 17.00 WITA. Banjir tersebut dipicu tingginya intensitas hujan di wilayah hulu dan menyebabkan debit Sungai Calendu mengalami kenaikan signifikan.

Hingga akhirnya bendungan pengendali banjir Cekdam Balang Sikuyu dilaporkan ikut jebol pada di sisi kanan karena derasnya air dari hulu mengakibatkan sejumlah wilayah terendam banjir.

Sejauh ini tim BPBD Kabupaten Bantaeng telah melakukan upaya-upaya penanganan bencana bersama tim gabungan seperti TNI Polri, Basarnas, Pemadam Kebakaran, Tagana, Brigade Siaga Bencana, PMI, Ormas, Pemerintah Daerah setempat dan relawan.

Berdasarkan laporan yang diterima hingga saat ini, sejumlah air sudah surut di beberapa titik lokasi banjir bandang.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement