REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG -- Jumlah pasien positif Covid-19 di Lampung yang sembuh terus bertambah setiap harinya. Pada Ahad (14/6), bertambah 3 orang lagi pasien positif yang sembuh menjadi 114 orang. Sedangkan pasien positif bertambah 1 orang, dan meninggal dunia 1 orang.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung, Ahad (14/6), jumlah ODP 3.304 orang, orang yang selesai dipantau 14 hari 3.209 orang, masih dipantau 87 orang, dan ODP meninggal dunia 8 orang. Sedangkan jumlah PDP 140 orang, sudah pulang dan sembuh 108 orang, masih dirawat 6 orang, dan PDP meninggal dunia 26 orang.

Kepala Dinkes Lampung yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Lampung dr Reihana mengatakan,  jumlah pasien positif  terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 166 kasus, masih dirawat 40 orang, meninggal dunia 12 orang, dan sembuh 114 orang.

“Pasien yang sembuh bertambah tiga orang lagi,” kata Reihana dalam konferensi persnya di Bandar Lampung, Ahad (14/6).

Tiga orang pasien positif Covid-19 yang sembuh, dia menjelaskan, dua orang pasien dari Kota Metro yakni pasien 100 Agustin Setyaningrum (31 tahun), dan Pasien 120 Heriyansyah (34 tahun. Seorang lagi pasien sembuh dari Kabupaten Lampung Selatan, pasien laki-laki 34 tahun.

Reihana mengatakan, selain bertambah jumlah pasien positif sembuh, terdapat tambahan satu orang pasien positif lagi yakni pasien 166, laki-laki 58 tahun dari Kota Bandar Lampung. “Kondisi pasien orang tanpa gejala atau OTG konfirmasi positif sedang menjalankan isolasi mandiri,” katanya.

Selain itu, terdapat seorang pasien positif yang masih tinggal di rumah sakit rujukan RSBNH, yakni pasien163, laki-laki 63 tahun dari Kotabumi Lampung Utara. Sedangkan PDP yang meninggal dunia bertambah 1 orang lagi, yakni laki-laki 55 tahun dari Kota Bandar Lampung Bandar Lampung.

Reihana menyatakan, saat ini di Lampung belum mengambil Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB. Namun, Pemrov Lampung terus melakukan kajian dan persiapan untuk penerapan tatanan kehidupan baru atau new normal.

Menurut dia, semua tetap harus hidup berdampingan dengan virus corona, sembari memeprsiapkan tatanan kehidupan baru atau new normal nanti ke depannya, tentu saja dengan beberapa tahap. Pertama, tahap prakondisi dimana kita harus bersosialisasi kepada masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan.

Kedua, waktu yang tepat untuk memutuskan kapal melakukan new normal. Ketiga, prioritas daerah mana yang akan diterapkan dengan simulasi terlebih dahulu. Keempat, konsolidasi antara Forkopimda dan pusat sampai ke tingkat RT/RW. Kelima, melakukan evaluasi rutin, apakah tetap melakukan new normal atau kembali ke kondisi sebelumnya bila terjadi peningkatan jumlah kasus.

Ikuti Whatsapp Channel Republika