Ahad 14 Jun 2020 23:50 WIB

BIN Swab Ulang 105 Pasien Positif Covid-19 di Surabaya

BIN memfokuskan 1 lokasi untuk uji tes PCR atau swab terhadap pasien positif Covid

Warga antre untuk mengikuti tes diagnostik cepat (Rapid Test) COVID-19 yang digelar BIN.
Foto: Antara/Didik Suhartono
Warga antre untuk mengikuti tes diagnostik cepat (Rapid Test) COVID-19 yang digelar BIN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Intelijen Negara (BIN) melakukan pengujian pemeriksaan ulang sampel lendir yang diambil dari hidung maupun tenggorokan atau swab test. Swab ulang ini dilakukan terhadap 105 pasien pada hari ke-17 gelaran pengetesan Covid-19 secara massal di Kota Surabaya.

Head of Medical Intelligence yang menangani pengetesan Covid-19 BIN di Surabaya, Dr Sri Wulandari, dalam rilisnya yang diterima di Jakarta, Ahad (14/6) mengatakan (BIN) memfokuskan satu lokasi untuk uji tes PCR atau swab terhadap pasien positif yang sudah melakukan karantina selama 14 hari. "Test tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kondisi pasien apakah sudah bebas Covid-19 atau belum," kata dia.

Baca Juga

Dia menjelaskan tes swab tersebut digelar di lokasi zona merah yaitu di halaman Gelanggang Remaja Surabaya, Jawa Timur. Selain pasien positif, yang ikut pengujian tersebut juga dari rujukan Puskesmas yang reaktif tes cepat dan merupakan klaster baru.

Dia mengatakan tes swab dan PCR oleh mobil PCR BIN dapat memudahkan Pemkot Surabaya untuk melakukan pelacakan atau tracing lebih cepat agar menekan risiko penularan. Sementara itu, BIN pada Ahad (14/6) ini juga menyelenggarakan tes cepat Covid-19 dan swab untuk masyarakat umum secara gratis.

Kegiatan digelar di Jalan Raya Utama Tembok Dukuh. Sebanyak 1.003 warga Surabaya menjadi peserta tes cepat dan 119 orang dinyatakan reaktif. "Sebanyak 119 orang ini dilanjutkan pengujian swab, tidak ada tambahan rujukan pasien dari Puskesmas di lokasi ini," katanya.

BIN masih akan melanjutkan rangkaian rapid test massal secara maraton di Ibu Kota Jawa Timur tersebut sampai 15 Juni. Sebagaimana arahan langsung dari Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan guna memutus rantai penyebaran Covid-19.

Kegiatan rapid test massal ini didukung tenaga medis, analis laboratorium dan tenaga pendukung sebanyak 40 orang dari Jakarta. Juga dibantu 20 anggota Binda Jatim.

Satgas Lawan Covis-19 BIN membawa langsung mobil laboratorium Covid-19, ambulans dan peralatan pendukung lainnya untuk dioperasikan di Kota Surabaya dan sekitarnya. Mobil Laboratorium ini, merupakan 1 dari 5 mobil laboratorium Biosafety Level 2 (BSL-2) yang bersertifikat internasional pertama di Indonesia.

BIN menyiapkan 2.000-3.000 alat rapid test beserta dua mobil lab untuk tes PCR atau swab dalam satu hari. Tes swab diperuntukan bagi warga yang reaktif Covid-19 di tes cepat.

Kemudian, untuk satu unit mobil laboratorium dari BIN dapat mengambil 300 sampel per harinya, untuk hasil tes swab bisa diketahui hanya dalam 2,5 jam.

Selain menggelar rapid test, BIN juga turut memberikan bantuan ribuan alat-alat kesehatan seperti mobil lab tes PCR, alat pelindung diri lengkap untuk tenaga medis untuk Ibu Kota Jawa Timur itu.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement