Selasa 16 Jun 2020 15:01 WIB

DBD di Kota Tasikmalaya Berpotensi Jadi KLB

DBD di Tasik hampir menembus 500 kasus, 11 orang di antaranya meninggal

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Petugas melakukan pengasapan (fogging) guna pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Petugas melakukan pengasapan (fogging) guna pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD). Hingga pertengahan Juni 2020, DBD di Kota Tasikmalaya hampir menembus 500 kasus, di mana 11 orang di antaranya meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, jumlah kasus meninggal akibat DBD saat ini mengalami peningkatan lebih dari 100 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Ia nenyebut, pada periode Januari-Juni 2019, jumlah kasus meninggal karena DBD tak lebih dari 50 persen dari 11 orang yang meniggal tahun ini.

"Sampai saat ini, kasus DBD hampir 500, yang meninggal ada 11 orang. Sekira 30 persen yang meninggal adalah anak-anak. Ini sangat berpotensi jadi KLB (kejadian luar biasa)," kata dia, Selasa (16/6).

Saat ini, kata dia, Dinas Kesehatan terus sosialisasi ke kecamatan. Harapannya, pencegahan DBD dapat sampai level masyarakat.

Ia mengingatkan agar warga tetap waspada penyebaran DBD. Sebab, hingga saat ini masih sering terjadi hujan di Kota Tasikmalaya, yang menjadi sumber genangan air tempat sarang nyamuk.

Uus berharap, adanya pembatasan aktivitas sosial akibat pandemi Covid-19 membuat warga lebih meningkatkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). "Kita kemarin kan banyak WFH (work from home), seharusnya dimanfaatkan untuk membersihkan lingkungan," kata dia.

Ia meminta masyarakat tak terlalu mengandalkan pengasapan (fogging) untuk memberantas nyamuk aedes aegipty. Sebab, menurut dia, fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, tidak sampai ke jentik.

Uus mengatakan, memberantas jentik nyamuk hanya bisa dilakukan dengan pemberantasan sarang nyamuk mandiri (PSM). "Caranya sangat sederhana, yaitu membersihkan genangan air, menutup tempat air, dan menguras rutin," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement