REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Negara-negara Afrika menyerukan Dewan HAM PBB untuk mengadakan sidang penting membahas rasialisme. Teks rancangan resolusi menunjukkan permintaan sejumlah negara Afrika untuk penyelidikan di Amerika Serikat (AS) mengenai rasialisme sistemik dan kebrutalan polisi di AS serta tempat lain. Hal itu juga bertujuan untuk membela hak-hak orang-orang keturunan Afrika.
Teks tersebut beredar di antara para diplomat di Jenewa. Teks itu menyuarakan kekhawatiran tentang insiden kebrutalan polisi terhadap demonstran damai yang membela hak-hak orang Afrika dan orang-orang keturunan Afrika yang terjadi belakangan. Itu akan dipertimbangkan pada debat mendesak Dewan HAM PBB pada Rabu (17/6).
Pada Selasa (16/6), Dewan beranggotakan 47 negara sepakat untuk bersidang atas permintaan Burkina Faso atas nama negara-negara Afrika setelah kematian George Floyd bulan lalu, seorang warga kulit hitam Afrika-Amerika, dalam tahanan polisi di Minneapolis. Kematiannya telah memicu protes di seluruh dunia.
AS yang keluar dari Dewan HAM PBB dua tahun lalu karena menuduh bias terhadap sekutunya Israel, belum berkomentar. Teks tersebut dapat berubah setelah negosiasi di Dewan.
Teks menyerukan pembentukan komisi penyelidikan internasional independen untuk menetapkan fakta dan keadaan terkait dengan rasisme sistemik, dugaan pelanggaran hukum hak asasi manusia internasional dan pelanggaran terhadap orang Afrika dan orang-orang keturunan Afrika di AS dan bagian lain dunia. Panel harus memeriksa tanggapan pemerintah federal, negara bagian dan lokal terhadap protes damai termasuk dugaan penggunaan kekuatan berlebihan terhadap pengunjuk rasa, pengamat, dan wartawan.