REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- China resmi mengkarantina 11 area perumahan di Beijing setelah kasus baru Covid-19 diidentifikasi di ibu kota negara itu.
Pihak berwenang juga sudah menutup Pasar Xinfadi, pasar grosir di sisi selatan kota yang menjual makanan laut, buah-buahan, dan sayuran yang diyakini sebagai episenter wabah baru. Menurut Global Times, otoritas China juga menutup tiga sekolah dan enam taman kanak-kanak sejak Kamis pekan lalu.
"Distrik Fengtai di Beijing Selatan telah mengumumkan masa darurat. Distrik ini akan mengetes 46.000 penduduk Xinfadi," papar harian itu mengutip Zhang Jie, wakil kepala distrik Fengtai.
Setelah screening, mereka yang diyakini berisiko terinfeksi akan menjalani tes sekaligus karantina di rumah. Otoritas juga akan terus melacak orang-orang yang baru-baru ini mengunjungi Pasar Xinfadi.
Pada Senin, China melaporkan 49 kasus baru dan 36 di antaranya dilaporkan di Beijing. Menurut Komisi Kesehatan Nasional, total kasus yang dikonfirmasi di Beijing sendiri mencapai 79 sejak Kamis.
Setelah dinyatakan bebas dari virus selama lebih dari delapan minggu, sejumlah kecamatan meminta orang-orang untuk memakai masker dan mematuhi pembatasan sosial. Sejauh ini, China mencatat 83.181 kasus, termasuk 4.634 kematian dan 78.370 pasien sembuh.
Virus corona, yang secara resmi dikenal sebagai Covid-19, pertama kali diidentifikasi di China dan telah menyebar ke 188 negara dan wilayah. Pandemi itu telah merenggut lebih dari 436.000 nyawa dari delapan juta kasus yang dikonfirmasi di seluruh dunia.
Berita ini diterbitkan di: https://www.aa.com.tr/id/dunia/china-catat-puluhan-kasus-baru-covid-19-11-area-permukiman-di-beijing-dikarantina-/1878571