Selasa 16 Jun 2020 22:59 WIB

254 Orang di Pasar Cileungsi Bogor Jalani Tes Covid-19

Pasar akan ditutup jika pedagang kembali mengusir tenaga medis.

Red: Muhammad Fakhruddin
Petugas menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap melakukan tes diagnosa cepat (rapid test) pedagang pasar di Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (16/6/2020). Pemerintah Kabupaten Bogor mengadakan rapid test gratis di sejumlah keramaian seperti pasar tradisional untuk memutus rantai penyebaran COVID-19
Foto: ANTARA /Yulius Satria Wijaya
Petugas menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap melakukan tes diagnosa cepat (rapid test) pedagang pasar di Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (16/6/2020). Pemerintah Kabupaten Bogor mengadakan rapid test gratis di sejumlah keramaian seperti pasar tradisional untuk memutus rantai penyebaran COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID,CILEUNGSI -- Sebanyak 254 orang di Pasar Cileungsi Kabupaten Bogor Jawa Barat, menjalani pemeriksaan Covid-19 melalui tes cepat atau rapid test dan swab test (tes usap) pada Selasa (16/6), karena lokasinya ditetapkan sebagai salah satu klaster penularan Covid-19.

"Rapid test sebanyak 145 orang dan swab test 109 orang, totalnya 254 orang," kata Bupati Bogor Ade Yasin saat dihubungi di Bogor, Selasa malam (16/6).

Menurutnya pemeriksaan Covid-19 secara massal itu merupakan bentuk kerja sama antara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC) Kabupaten Bogor dengan GTPPC Provinsi Jawa Barat. Ketua GTPPC Kabupaten Bogor itu menyebutkan bahwa sedikitnya tersedia 800 alat tes usap dan 300 alat tes cepat dalam pemeriksaan massal tersebut.

Ade Yasin mengatakan, tes massal itu dapat terlaksana setelah dirinya mengultimatum para pedagang akan menutup pasar di sebelah timur Kabupaten Bogor itu jika kembali mengusir tenaga medis, seperti yang terjadi pada Rabu 10 Juni 2020.