Rabu 17 Jun 2020 00:18 WIB

Tragedi Jatuhnya Si Gagak Hitam

Pesawat Hawk bermesin tunggal tersebut kehilangan tenaga sebelum jatuh.

Asap membubung dari pesawat milik TNI AU yang jatuh dan terbakar di daerah permukiman penduduk di Desa Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Senin (15/6/2020). Pihak TNI AU menyatakan pesawat tempur jenis BAE Hawk 209 dengan nomor registrasi TT-0209 tersebut jatuh menimpa rumah warga, namun tidak ada korban jiwa dan pilot pesawat atas nama Lettu Pnb Apriyanto Ismail berhasil keluar dengan kursi pelontar
Foto: ANTARA FOTO
Asap membubung dari pesawat milik TNI AU yang jatuh dan terbakar di daerah permukiman penduduk di Desa Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Senin (15/6/2020). Pihak TNI AU menyatakan pesawat tempur jenis BAE Hawk 209 dengan nomor registrasi TT-0209 tersebut jatuh menimpa rumah warga, namun tidak ada korban jiwa dan pilot pesawat atas nama Lettu Pnb Apriyanto Ismail berhasil keluar dengan kursi pelontar

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Senin pagi (15/6), deru mesin tiga jet tempur Hawk "Black Panther" Skadron Udara 12 memecah hening Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Tepat pukul 07.00 WIB, ketiga burung besi yang menjadi garda penjaga wilayah udara Ibu Pertiwi itu lepas landas. 

Ketiga jet tempur buatan British Aerospace (BAE) generasi 1990-an itu menjalankan misi penting, latihan tempur penembakan di Siabu. Sebuah kawasan latihan militer berjarak sekitar 80 kilometer arah barat Kabupaten Kampar, Riau.

Baca Juga

Satu jam kemudian, misi selesai. Selama misi berlangsung, ketiga alat utama sistem persenjataan TNI AU itu berjalan normal. Satu persatu pesawat kembali ke markas. Pesawat pertama dan kedua mendarat mulus di landasan pacu pangkalan udara Roesmin Nurjadin. Landasan yang sama juga digunakan untuk pesawat sipil Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

Namun tiba-tiba ada laporan melalui radio Lettu Pnb Aprianto Ismail, pilot pesawat Hawk ketiga dengan nomor registrasi 0209 TT. Isinya, pesawat bermesin tunggal tersebut kehilangan tenaga. Saat itu, posisi pesawat sekitar dua kilometer dari ujung landasan dengan ketinggian sekitar 500 kaki atau 152 meter.

Sejumlah lampu indikator pesawat juga menyala secara bergantian. Dalam hitungan detik, Lettu Pnb Aprianto langsung memencet tombol eject pada kursi pilot. Dia pun terlempar dari kokpit pesawat. Sementara Hawk terbang tak beraturan hingga menghempas kawasan pemukiman Mutiara Indah, Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kampar.

"Saya melihat pesawat terbang rendah. Mungkin lima meter di atas pohon jengkol itu dan kemudian timbul suara ledakan," kata Jumiati, warga setempat kepada Antara.

Beruntung, rumah milik pegawai PT PLN itu baru saja usai direhab dan dalam keadaan kosong. Pilot selamat, dan tidak ada warga yang terluka.

Hendri, seorang warga lainnya merekam kejadian mengerikan itu. Dalam video amatir yang ia bagikan kepada Antara, terlihat api berkobar dan asap hitam mengepul ke udara. Warga berhamburan ke luar rumah. Dengan cepat, aparat TNI datang melokalisasi areal kejadian.

Mobil pemadam kebakaran ngebut melintasi gang-gang kecil perumahan. Dengan cepat, mereka mengulur selang memadamkan kobaran api. Tak kalah cepat, foto-foto pesawat jatuh itu menyebar di media sosial.

"Alhamdulillah pilot dalam keadaan selamat. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu," kata Kepala Penerangan Lanud Roesmin Nurjadin Letkol Mhd Zukri beberapa jam usai kejadian kepada awak media.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement