REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Keuntungan perbankan Amerika Serikat (AS) terkoreksi cukup dalam sebesar 69,6 persen menjadi 18,5 miliar dolar AS pada kuartal I 2020. Penurunan laba perbankan tersebut disebabkan karena melemahnya ekonomi akibat terdampak Covid-19.
Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) mengatakan memburuknya kegiatan ekonomi menyebabkan perbankan melakukan kebijakan hapus buku. Perbankan juga menyisihkan miliaran dolar AS untuk mengantisipasi kerugian di masa depan.
Akibatnya, separuh dari perbankan AS melaporkan penurunan laba. Bahkan sekitar 7,3 persen bank mengalami kerugian. Berdasarkan survei pemerintah, jumlah dana yang disisihkan perbankan mencapai 38,8 miliar dolar AS untuk mengantisipasi peotensi kerugian pinjaman.
Jumlah pinjaman bank yang ditagih karena menunggak naik hampir 15 persen, didorong oleh kenaikan biaya penagihan 87 persen untuk pinjaman komersial dan industri. Jumlah pinjaman macet naik 7,3 persen dari kuartal sebelumnya, kenaikan terbesar sejak 2010.