REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sahbandar mengakui sepekan setelah aktivitas kantor kembali beroperasi dengan jam kerja shift di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi, penumpang MRT Jakarta kembali ramai.
William menyebut dari saat masa PSBB sebelumnya yang hanya 2.500 penumpang per hari, kini setelah PSBB transisi dengan jam karyawan kantor dua shift jumlah penumpang menjadi 17 ribu orang per hari.
"Memang biasanya kemarin saat normal penumpang bisa mencapai 100 ribu orang per hari. Namun saat PSBB merosot tajam hanya 2.500 penumpang per hari. Sekarang sudah naik 17 ribu penumpang per hari," kata dia kepada wartawan, Rabu (17/6).
Kenaikan penumpang MRT Jakarta itu seiring dengan PSBB transisi di mana pekan kedua kemarin karyawan sudah diperbolehkan jam masuk kantor. Dengan syarat harus membagi jam kerja karyawan menjadi dua shift, dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Ke depan kalau ini tetap berjalan, kita optimis beberapa pekan ke depan bisa mencapai 60 ribu penumpang per hari," ujar dia.
Ia menyadari saat ini masa PSBB transisi masih sedang berjalan, dan evaluasi akan dilakukan melihat perjalanan PSBB transisi ini dengan jumlah penambahan kasus Covid-19 di Jakarta. Karena itu, ia menegaskan, walaupun MRT beroperasi dan semakin banyak penumpang yang naik MRT, pihaknya tetap menjaga atutan protokol kesehatan secara ketat.
"Kita tetap tekankan semua penumpang memakai masker, menjaga jarak aman," ungkapnya.