REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay mengimbau Presiden Joko Widodo untuk tidak buru-buru blusukan di zona hijau Covid-19.
"Rombongan presiden yang berkunjung pasti dihadiri banyak orang. Itu artinya akan melanggar social and physical distancing," ujar Saleh lewat pesan singkat, Kamis (18/6).
Ia juga khawatir blusukan Jokowi akan diikuti oleh pejabat lain. Sehingga, masyarakat akan menganggap bahwa situasi saat ini sudah kembali normal.
"Masyarakat di tempat lain akan mencontoh. Dianggap bahwa presiden pun sudah bisa blusukan. Jadi, semua orang bisa beraktivitas seperti itu," ujar Saleh.
Selain itu, tidak ada yang bisa menjamin bahwa zona hijau benar-benar bebas dari virus Covid-19. Dan dikhawatirkan, justru pejabat negara nantinya tertular.
"Kita tidak tahu bahwa di daerah hijau itu memang betul-betul tidak ada yang terpapar. Sebab, ada banyak orang yang terpapar tapi statusnya OTG (orang tanpa gejala)," ujar Saleh.
Ia juga meminta Jokowi untuk menyerahkan permasalahan kepada pimpinan daerah. Sehingga, mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak perlu turun langsung untuk mengecek kondisi.
"Apa tidak bisa diwakilkan kepada bupati dan gubernur? Atau apakah kalau sudah diperiksa presiden semuanya akan beres," ujar Saleh.
Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan kembali blusukan meskipun pandemi corona belum berakhir. Dalam acara webinar seri DPP PGK, ia mengatakan, Presiden Jokowi berencana kembali blusukan ke wilayah yang sudah dinyatakan hijau dari pandemi.
Menurut dia, Jokowi sudah merindukan kembali turun ke lapangan dan blusukan ke berbagai daerah. Namun, rencana ini sempat ditunda agar tak menjadi perdebatan di masyarakat.
Kendati demikian, karena dalam perkembangan situasi saat ini sudah terdapat sekitar 100 daerah yang kini dinyatakan sebagai zona hijau, Presiden Jokowi pun tetap akan melanjutkan untuk berkunjung ke daerah aman.
"Tetapi, akhirnya setelah melihat perkembangan yang ada sekarang ini hampir 100-an daerah yang hijau, presiden tetap akan berkunjung ke beberapa daerah hijau," ujarnya.