Kamis 18 Jun 2020 19:39 WIB

Rumah Zakat Bantuk Modal Usaha Pak Badru

Badru yang menafkahi keluarganya dengan berjualan keliling Cimol (aci dijemol)

Pak Badru, warga Kampung Karanglayung Desa Pasiripis Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi yang merupakan satu diantara begitu banyak masyarakat yang terdampak secara ekonomi.
Foto: istimewa
Pak Badru, warga Kampung Karanglayung Desa Pasiripis Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi yang merupakan satu diantara begitu banyak masyarakat yang terdampak secara ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID KARANGLAYUNG--Pandemi Covid-19 yang masih saja belum berakhir hingga saat ini telah menyebabkan banyak masalah dalam tatanan kehidupan masyarakat, salah satunya yang paling terdampak adalah dalam hal ekonomi.

Berbagai upayapun telah dilakukan untuk mengatasi wabah ini. Namun, hingga saat ini penularan wabah masih belum bisa dihentikan secara maksimal. 

Adalah Pak Badru, warga Kampung Karanglayung Desa Pasiripis Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi yang merupakan satu diantara begitu banyak masyarakat yang terdampak secara ekonomi. Badru yang menafkahi keluarganya dengan berjualan keliling Cimol (aci dijemol) kini tak bisa berjualan lagi.

Ayah dengan dua anak ini sehari-hari berkeliling dari satu sekolah ke sekolah lainnya untuk menjajakan dagangannya. Namun sejak kebijakan sekolah dari rumah diberlakukan, omset dagangannya menurun drastis, bahkan kini modalnya pun termakan habis.

"Dulu, biasanya sehari bisa bawa pulang seratus lima puluh ribu rupiah, dari omset itu saya dapat untung kisaran lima puluh sampai enam puluh ribu rupiah. Sejak Corona, hasil jualan gak cukup buat sekedar beli bensin. Boro-boro untung," kata Badru. 

Lebih lanjut beliau menceritakan, modal jualannya kini sudah habis untuk belanja kebutuhan sehari-hari. Akhirnya jualannya pun berhenti. Namun kini Badru bisa tersenyum kembali. Rumah Zakat memberinya bantuan modal agar beliau bisa bangkit dan berjualan lagi, Rabu (17/6). "Alhamdulillah, sekarang ada modal untuk berjualan lagi, terima kasih Rumah Zakat telah membantu keluarga kami," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement