Jumat 19 Jun 2020 03:31 WIB

Lukisan di Tembok Ungkap Rahasia Tarian Suku Maya

Lukisan tembok berharga ditemukan dalam rumah yang sedang direnovasi di Guatemala.

Rep: zainur mahsir ramadhan/ Red: Dwi Murdaningsih
Lukisan yang diduga bercerita soal tarian lawas bangsa Maya.
Foto: R. S?abo?ski/Antiquity
Lukisan yang diduga bercerita soal tarian lawas bangsa Maya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lukisan yang berharga ditemukan dalam rumah yang sedang direnovasi di Guatemala. Lukisan itu bercerita tentang tarian yang dilakukan oleh Suku Maya.

Bangsa Maya tinggal di Mesoamerika (sekarang Meksiko dan Amerika Tengah) pada sekitar 1800 SM. Peradaban Maya mencapai puncaknya sekitar 250 M. Peradaban Maya tersebar ke sekitar 40 kota. Pada saat orang Spanyol tiba, peradaban Maya terkubur di bawah hutan hujan.

Baca Juga

Pakar lukisan menyebut bahwa lukisan-lukisan suku Maya yang ditemukan di suatu rumah oleh pemiliknya pada 2003 lalu telah berusia ratusan tahun. Menurut penjelasan, lukisan yang ditemukan di sebuah rumah di Chajul itu,diperkirakan berasal dari tahun 1524 hingga 1821.

"Lukisan-lukisan yang tak ternilai itu mungkin bisa mewakili kebangkitan budaya lokal ketika otoritas Spanyol memudar," ujar para peneliti seperti dikutip foxnews, Kamis (18/6).

Tak hanya itu, para peneliti yang bekerja sama dengan masyarakat Ixil Maya, telah mendapat informasi bahwa lukisan-lukisan itu menggambarkan tarian seremonial yang mengenang kembali peristiwa bersejarah. Yaitu, Baile de la Conquista (Tarian Penaklukan) dan Baile de la Reconquista (Tarian Rekonsiliasi).

"Yang pertama mengingat penaklukan Maya oleh Spanyol, sementara yang terakhir menceritakan kisah Reconquista, bagian penting dari sejarah Abad Pertengahan Spanyol," tambah para peneliti.

Tarian yang dimaksud, disebut sengaja diciptakan oleh Spanyol untuk memasukkan cita-cita mereka ke dalam tradisi lokal. "Namun, Tarian Penaklukan akhirnya ditafsirkan kembali sebagai kisah sejarah dan penindasan lokal," jelas para peneliti.

Jika ditilik lebih jauh, memang banyak tarian yang dilarang di wilayah Guatemala sejak lama. Sehingga, dengan ditemukannya lukisan itu, disebut-sebut bisa mewakili tarian yang seakan hilang.

Pasalnya, dalam mural yang ditemukan di dinding rumah tersebut, ditampilkan gambar penari dengan pakaian Eropa dan Maya sedang menunjukkan keterampilannya. Dalam pernyataanya, para peneliti juga menyebut bahwa lukisan itu menggabungkan Teknik dan motif asli asal Spanyol.

Sejauh ini, bukan hanya lukisan yang ditemukan tentang Maya. Tahun lalu, ibukota kerajaan Maya yang telah lama hilang, telah ditemukan di halaman belakang seorang peternak sapi di Meksiko. Bahkan, pada 2018, topeng kuno yang menggambarkan raja Maya abad ketujuh ditemukan di Meksiko selatan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement