Sabtu 20 Jun 2020 01:13 WIB

Sara Fajira: Ada Pesan Moral di Balik Lirik 'Lathi'

Sarah Fajira mengaku menulis sendiri lirik bahasa Jawa pada lagu 'Lathi'.

Tangkapan layar penampilan Sara Fajira dalam video klip lagu Lathi yang dibawakannya bersama Weird Genius.
Foto: Youtube Weird Genius
Tangkapan layar penampilan Sara Fajira dalam video klip lagu Lathi yang dibawakannya bersama Weird Genius.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sara Fajira yang namanya dikenal berkat kolaborasinya dengan Weird Genius pada lagu "Lathi" mengungkapkan proses pemakaian syair berbahasa Jawa dalam lagu tersebut. Sara mengaku bahwa lirik bahasa Jawa lagu "Lathi" ditulis sendiri olehnya, terinspirasi dari pepatah Jawa kuno untuk lirik tersebut.

"Betul Pak. Kalau yang di baris pertama memang saya yang ciptain, untuk baris akhir itu saya ambil dari peribahasa Jawa, yang Bahasa Jawa kuno," kata Sara saat berbincang dalam Youtube Ganjar Pranowo, belum lama ini.

Baca Juga

Sara menjelaskan bahwa penggunaan lirik tersebut juga berdasarkan perbincangan dengan para personel Weird Genius lain, seperti Eka Gustiwana, Reza Arap, dan Gerald Liu. Dalam video wawancara tersebut, Sara diminta oleh Ganjar Pranowo untuk melantunkan lirik bahasa Jawa yang berbunyi "Kowe ra iso mlayu saka kesalahan, Ajining diri ana ing lathi".

"Dari artinya kamu enggak bisa lari dari kesalahan, harga diri terletak pada ucapan. Dari liriknya sendiri kan tentang toxic relationship yang mana ini hubungan isinya ego dan kebohongan, sama-sama cinta, tapi saling menyakiti,” jelas Sara mengenai arti lirik bahasa Jawa tersebut.

Sara mengatakan, ia sengaja memasukikan lirik bahasa Jawa dan pakai peribahasa. Di lagu "Lathi", ia memosisikan diri sebagai korban.

"Jadi pasangan saya yang abusive yang melakukan kekerasan kepada saya," jelas Sara.

Sara mengatakan, dirinya sengaja memasukan sedikit pesan moral dalam lirik bahasa Jawa di lagu "Lathi". Dengan begitu, lagunya tak hanya berbicara soal cinta.

"Itu semacam sumpah serapah buat sih pasangannya, ‘kamu tidak bisa lari dari kesalahan karena harga dirimu terletak pada ucapanmu’ biar lagunya enggak melulu tentang cinta, ada pesan moralnya,” ucap Sara.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement