REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Antrean calon penumpang kereta commuter line atau kereta rel listrik (KRL) tujuan Jakarta, di Stasiun Bogor pada Senin (22/6) pagi, masih sangat panjang. Meski begitu, antrean terlihat tertib dan rapi.
Antrean terlihat mulai dari sekitar pukul 05:00 WIB dan masih tampak panjang pada sekitar pukul 07:00 WIB. Meski begitu, antrean tampak tertib dan rapi karena pegawai stasiun yang dibantu personel dari Polri dan TNI mengatur para calon penumpang.
Mereka dibuatkan jalur khusus antrean yang dibatasi oleh pagar pembatas maupun plastik garis polisi, sehingga mereka tetap berada di dalam koridor. Agar menjadi lebih tertib, antrean dibagi tiga kelompok, yakni di dalam stasiun, di halaman stasiun, dan di luar stasiun, sehingga tidak terjadi penumpukan.
Sementara itu, pemberangkatan KRL dari Stasiun Bogor menuju ke Stasiun Jakarta Kota maupun menuju ke Stasiun Tanah Abang dan Jatinegara, frekuensinya juga ditingkatkan yakni hanya sekitar lima menit, antara satu pemberangkatan dengan pemberangkatan berikutnya, di delapan jalur yang tersedia.
Petugas di Stasiun Bogor juga tampak menaikkan penumpang dalam jumlah terbatas, yakni kurang dari 50 orang dalam setiap gerbong, guna mencegah penularan Covid-19 dengan menjaga jarak fisik.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, yang meninjau situasi calon penumpang KRL di Stasiun Bogor, melihat, calon penumpang KRL pada Senin pagi ini sudah lebih banyak dari pada Senin (15/6) pekan lalu.
"Saya lihat antrean di Stasiun Bogor hari ini lebih ramai dari pada pekan lalu. Ini karena kantor-kantor di Jakarta sudah lebih banyak lagi yang buka," katanya.
Bima menambahkan, dari informasi petugas stasiun Bogor, jumlah penumpang KRLpada pukul 04:00 WIB hingga 06:00 WIB sudah terdata sekitar 5.000 orang, sedangkan pada Senin pekan lalu dalam waktu yang sama, terdata sekitar 3.000 orang.