Senin 22 Jun 2020 10:58 WIB

Ucapan Khalid bin Walid Sebelum Wafat di Atas Tempat Tidur

Khalid bin Walid panglima perang Rasulullah SAW wafat di atas tempat tidur.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Khalid bin Walid panglima perang Rasulullah SAW wafat di atas tempat tidur. Sahabat Nabi (Ilustrasi)
Foto: Dok Republika.co.id
Khalid bin Walid panglima perang Rasulullah SAW wafat di atas tempat tidur. Sahabat Nabi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Panglima perang, Khalid bin Walid RA wafat pada 21 Hijriyah. Sebelum meninggal, Khalid RA berkata di atas tempat tidurnya bahwa ia akan meninggal secara wajar.

Dikutip dari buku Inilah Faktanya karya Utsman bin Muhammad al-Khamis, menjelang wafat Khalid RA berkata,  "Aku telah mengikuti perang ini dan itu, sampai-sampai pada tubuhku tidak ada tempat sejengkal pun melainkan terdapat bekas sayatan pedang, tusukan tombak, dan luka akibat terkena panah. Kini aku akan meninggal di atas tempat tidurku secara wajar, sebagaimana matinya seekor unta. Maka dari itu, mata para pengecut tidak akan terpejam." 

Baca Juga

Dia juga pernah menyatakan, "Malam saat aku dihadiahi seorang pengantin atau malam ketika aku mendengar kabar gembira dengan lahirnya seorang anakku, semua tidak lebih aku sukai dibanding tatkala berada di tengah pasukan Muhajirin pada malam yang dingin sedingin es, demi menunggu saat-saat untuk menyerang musuh esok paginya," sebagaimana dinukilkan dari kitab Al-Bidayah wa An-Nihayah.

Dari Abdullah bin Umar RA, dia menuturkan: “Pada zaman Nabi Muhammad SAW dahulu, kami tidak membandingkan seseorang dengan Abu Bakar, kemudian dengan Umar bin Khattab, lalu dengan Utsman bin Affan. Selebihnya kami tidak membanding-membandingkan keutamaan sahabat yang lainnya." Ini sebagaimana riwayat dari Imam Al-Bukhari.     

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement