REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Panglima perang, Khalid bin Walid RA wafat pada 21 Hijriyah. Sebelum meninggal, Khalid RA berkata di atas tempat tidurnya bahwa ia akan meninggal secara wajar.
Dikutip dari buku Inilah Faktanya karya Utsman bin Muhammad al-Khamis, menjelang wafat Khalid RA berkata, "Aku telah mengikuti perang ini dan itu, sampai-sampai pada tubuhku tidak ada tempat sejengkal pun melainkan terdapat bekas sayatan pedang, tusukan tombak, dan luka akibat terkena panah. Kini aku akan meninggal di atas tempat tidurku secara wajar, sebagaimana matinya seekor unta. Maka dari itu, mata para pengecut tidak akan terpejam."
Dia juga pernah menyatakan, "Malam saat aku dihadiahi seorang pengantin atau malam ketika aku mendengar kabar gembira dengan lahirnya seorang anakku, semua tidak lebih aku sukai dibanding tatkala berada di tengah pasukan Muhajirin pada malam yang dingin sedingin es, demi menunggu saat-saat untuk menyerang musuh esok paginya," sebagaimana dinukilkan dari kitab Al-Bidayah wa An-Nihayah.
Dari Abdullah bin Umar RA, dia menuturkan: “Pada zaman Nabi Muhammad SAW dahulu, kami tidak membandingkan seseorang dengan Abu Bakar, kemudian dengan Umar bin Khattab, lalu dengan Utsman bin Affan. Selebihnya kami tidak membanding-membandingkan keutamaan sahabat yang lainnya." Ini sebagaimana riwayat dari Imam Al-Bukhari.