Senin 22 Jun 2020 12:54 WIB

Ibu Kota China Laporkan Kembali Kasus Baru Covid-19

Beijing melaporkan gelombang baru penularan Covid-19 pada 11 Juni.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Petugas berpakaian APD mendata warga Beijing, China, yang memiliki potensi terpapar Covid-19 dari sebuah pasar, Rabu (17/6). Ribuan orang terkait pasar itu disebut harus dites Covid-19.
Foto: AP/Mark Schiefelbein
Petugas berpakaian APD mendata warga Beijing, China, yang memiliki potensi terpapar Covid-19 dari sebuah pasar, Rabu (17/6). Ribuan orang terkait pasar itu disebut harus dites Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Otoritas kesehatan Kota Beijing melaporkan sembilan kasus baru virus corona tipe baru atau Covid-19 dalam 24 jam terakhir hingga Senin (22/6). Angka tersebut mengalami penurunan dari 22 hari sebelumnya.

Beijing melaporkan kasus pertama dalam gelombang terbaru pada 11 Juni. Munculnya kasus di Beijing dikaitkan dengan pusat makanan grosir di barat daya kota tersebut.

Baca Juga

Sementara itu, infeksi baru yang dilaporkan pada Ahad (21/6) termasuk dari seorang perawat, petugas kesehatan pertama yang dites positif sejak kemunculan kembali penyakit itu lebih dari sepekan yang lalu. Kantor berita negara Xinhua seperti dilansir laman Channel News Asia mengatakan pemerintah setempat telah menyiapkan lebih dari 2.000 situs di seluruh kota yang telah memperoleh 2,3 juta sampel.

Beijing telah memperluas pengujian di kota 20 juta penduduk sejak sekelompok infeksi terkait dengan pasar grosir makanan meletus lebih dari sepekan yang lalu. Ibu kota China mampu mengetes Covid-19 hampir 1 juta orang per hari.

Sejauh ini, 236 orang di kota itu telah terinfeksi Covid-19. Di luar Beijing, ada sembilan kasus Covid-19 baru lainnya yang dilaporkan di seluruh China hingga Senin (22/6).

Tujuh pasien Covid-19 asimptomatik lainnya atau mereka yang terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala, dilaporkan pada 21 Juni. Sebelumnya, China tidak menghitung pasien tersebut sebagai kasus yang dikonfirmasi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement