Selasa 23 Jun 2020 01:00 WIB

Boyolali Persiapkan Pasar Tradisional Masuki New Normal

Pedagang dan pembeli diimbau disiplin dalam beraktivitas di pasar.

Pedagang menyusun telur di salah satu pasar tradisional.
Foto: ANTARA/ARNAS PADDA
Pedagang menyusun telur di salah satu pasar tradisional.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Pemerintah Kabupaten Boyolali melakukan persiapan pasar tradisional dengan penerapan protokol kesehatan.

Kepala Unit Pelaksana Tehnis (UPT) Pasar Umum Karanggede Kabupaten Boyolali, Moh Adam Nurfatoni  mengatakan persiapan perlu dilakukan untuk mendisiplinkan para pedagang pasar.

Baca Juga

UPT Pasar Umum Karanggede membawahi Pasar Karanggede, Pasar Juwangi dan Pasar Kacangan. Pihaknya juga telah mempersiapkan sarana dan prasarana secara lengkap di tiga pasar besar di bawah UPT Pasar Umum Karanggede itu. Pasar saat ini, sudah bersiap memulai tatanan kehidupan pasar yang baru.

Menurut dia, telah mengubah dengan tatanan kehidupan baru tersebut yakni dengan mendisiplinkan pedagang. Sedangkan, pasar dari sisi sarana prasarana sudah cukup lengkap untuk penerapan protokol kesehatan.

"Kami alat pelindung diri (APD) untuk petugas pasar sudah ada, kemudian tempat cuci tangan, hand sanitizer, ini sudah disiapkan disetiap sudut pasar," katanya.

Bahkan, para pedagang kini sudah melakukan berbagai hal untuk melindungi diri, seperti memakai masker dan mengenakan pelindung wajah (face shield). Hal ini, tidak terlepas dari dukungan dari paguyuban pedagang pasar dengan jumlah anggota 1.800 orang.

"Kami juga akan memberikan berbagai aturan apabila pedagang pasar tidak menjalankan protokol kesehatan. Kami memberikan teguran secara lisan jika ada pedagang yang melanggar menerapan protokol kesehatan," katanya.

Bahkan, jika ada pedagang yang melakukan pelanggaran hingga tiga kali sudah disepakati diberikan sanksi administrasi. Sanksi diberikan berupa pencabutan izin usaha atau berdagang.

Selain itu, petugas penarik retribusi pasar dilakukan dengan menggunakan pemindai barcode atau kode QR. Pemilik toko atau kios akan mendapatkan kode QR yang ditempel di salah satu sudut kios. Petugas akan memberikan kartu kepada pedagang untuk melakukan isi ulang lembaga perbankan yang telah ditunjuk.

"Kami penarikan restribusi pasar tidak perlu bersinggungan dengan pemilik toko atau kios dalam memberikan kartu. Kami cukup memindai langsung terpotong retribusi yang sudah mereka top up di bank," katanya.

Suryanti (37) salah satu pedagang sayuran di pasar Karanggede Boyolali para pedagang lama-lama sudah terbiasa berdagang dengan mengenakan masker dan pelindung wajah. Menurut Suryanti semua pedagang di Pasar Karanggede harus mengikuti aturan yang sudah disepakati bersama. Mereka harus mencuci tangan dengan sabun, mengenakan masker, dan pelindung wajah sebelum masuk ke dalam pasar.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement