Senin 22 Jun 2020 22:58 WIB

Transjakarta Operasikan Lagi Shuttle Bus ke Kawasan Kota Tua

Operasional shuttle bus Transjakarta ke Kota Tua terapkan protokol PSBB transisi.

Petugas mengukur suhu tubuh pengunjung sebelum memasuki kawasan wisata Kota Tua Jakarta, Sabtu (20/6/2020). Shuttle bus ke Kota Tua dioperasikan dengan protokol PSBB transisi.
Foto: Antara/Galih Pradipta
Petugas mengukur suhu tubuh pengunjung sebelum memasuki kawasan wisata Kota Tua Jakarta, Sabtu (20/6/2020). Shuttle bus ke Kota Tua dioperasikan dengan protokol PSBB transisi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) kembali membuka dua rute layanan shuttle bus gratis di kawasan Kota Tua di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi sejak AHAD (21/6). Operasional bus tetap menggunakan protokol PSBB transisi bagi pelanggan.

"Dua rute tersebut, yaitu Rute GR4: Taman Kota Intan – Museum Bahari dan Rute GR5: Kota Tua Explorer beroperasi setiap hari mulai pukul 09.00 – 17.00 WIB," kata Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta Nadia Disposanjoyo dalam keterangan tertulisnya, Senin.

Baca Juga

Transjakarta menyiapkan empat bus armada minitrans dan dua unit armada metrotrans yang ramah untuk penyandang disabilitas. Untuk minitrans dapat menampung sebanyak 15 orang dalam satu kali perjalanan, sedangkan untuk metrotrans dapat menampung sebanyak 30 orang dalam satu kali perjalanan selama masa PSBB transisi.

"Adapun waktu keberangkatan adalah 10 hingga 20 menit. Meski gratis, pelanggan tetap harus melakukan tap on bus (TOB) menggunakan kartu uang elektronik," ujar Nadia.

Berikut rute perjalanan layanan gratis shuttle Kota Tua :

Rute Shuttle GR4: Terminal Bayangan Kota Intan- Museum Bahari 2- Simpang Pakin 2-Simpang Pakin 3- SPBU Gedong Panjang - Gedong Panjang 2- BRI Jakarta Kota- Simpang Kota Roa Malaka- Jembatan Kota Intan- Terminal Bayangan Kota Intan.

Rute Shuttle GR5: Terminal Bayangan Kota Intan- Taman Kota Intan- BNI 46- Glodok Plaza- Kali Besar Barat 1- Terminal Bayangan Kota Intan.

Terkait protokol kesehatan untuk di halte, penumpang Transjakarta atau yang kerap dipanggil 'Sahabat Tije' dipastikan harus dalam keadaan sehat dan memiliki suhu tubuh normal. Nantinya akan ada petugas yang melakukan pengecekan suhu tubuh, pelanggan boleh menggunakan layanan Transjakarta jika suhu tubuhnya tak lebih dari 37 derajat Celsius.

Penumpang, menurut Nadia, harus tetap menjaga jarak fisik. Jarak antrean antarpenumpang minimal satu lencang tangan orang dewasa atau 1.5 meter. Protokol kesehatan lainnya adalah pelanggan harus mengantre di luar halte apabila daya tampung halte sebesar 50 persen dari kapasitas normal telah terisi.

"Mengantre di udara terbuka jauh lebih baik daripada berdesak-desakan di dalam halte. Halte kembali kami buka apabila kapasitas sudah menurun," kata Nadia.

Transjakarta juga mengimbau masyarakat tetap menggunakan masker dan mendahulukan penumpang yang turun serta tidak berdesak-desakan.

Selama di dalam bus, pelanggan Transjakarta diminta untuk menghindari percakapan ataupun menerima panggilan telepon. Penumpang juga dilarang makan dan minum.

"Selalu duduk di tempat yang sudah diberikan tanda jarak aman dan tetap menjaga kebersihan tangan sebelum dan sesudah menaiki bus," ujar Nadia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement