Selasa 23 Jun 2020 06:20 WIB

PMI Targetkan Semprot Disinfektan di 573 Sekolah di Jakpus

PMI membentuk enam tim untuk menyemprot 62 sekolah agar berlangsung cepat.

Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Pusat menyemprotkan cairan disinfektan di SMP Negeri 64 Jakarta, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (22/6). PMI Jakarta Pusat mengadakan penyemprotan disinfektan di lingkungan sekolah wilayah Jakarta Pusat dalam rangka menuju penerapan tatanan normal baru. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Pusat menyemprotkan cairan disinfektan di SMP Negeri 64 Jakarta, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (22/6). PMI Jakarta Pusat mengadakan penyemprotan disinfektan di lingkungan sekolah wilayah Jakarta Pusat dalam rangka menuju penerapan tatanan normal baru. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Pusat menargetkan melakukan penyemprotan disinfektan terhadap 573 sekolah di Jakarta Pusat. Hal ini untuk memperkecil potensi penyebaran Covid-19 di lingkungan tempat pendidikan itu.

"Target kami 10 hari terhitung hari ini. Tim kita sebar untuk semprot yang dimulai dari sekolah negeri terlebih dahulu yang kemudian baru sekolah swasta," kata Kepala Markas PMI Pusat Edward Bachtiar terkait kegiatan disinfeksi itu di sejumlah sekolah, Senin (22/6).

Khusus untuk Senin ini, katanya, ia menargetkan sebanyak 62 sekolah akan mendapatkan layanan penyemprotan disinfektan. Edward mengatakan pihaknya membentuk enam tim untuk memastikan kegiatan itu dapat berlangsung dengan cepat.

"Kita bagi enam tim untuk target 62 sekolah dulu," kata Edward.

Edward mengatakan meski sekolah sudah lama tidak digunakan untuk kegiatan belajar, mengajar namun penyemprotan disinfektan tetap harus dijalankan agar orang tua tetap merasa aman jika nantinya anak-anak harus kembali belajar di ruang-ruang sekolah.

Penyemprotan ini secara merata akan dilakukan di berbagai tingkat sekolah mulai dari SD,SMP, hingga SMA dan sekolah sederajat lainnya. "Kita semprot, baik itu sekolah masuk zona merah ataupun hijau. Agar orang tua tidak perlu khawatir untuk datang ke sekolah nantinya," ujar Edward.

Seperti diketahui, sudah selama tiga bulan para siswa harus mengikuti kegiatan belajar dari rumah akibat pandemi Covid-19. Bahkan kegiatan kelulusan di sekolah-sekolah pun harus dilakukan lewat daring karena virus asal Wuhan itu.

Pemprov DKI Jakarta pun telah membuka pendaftaran penerima siswa baru untuk tahun ajaran baru 2020-2021. Meski belum ada keputusan untuk siswa-siswi akan belajar di sekolah, namun kegiatan disinfeksi rutin tetap dilakukan oleh PMI maupun Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta untuk memastikan fasilitas publik sekolah bebas dari Covid-19.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement