Kamis 25 Jun 2020 01:45 WIB

Sebulan Terakhir, tak Ada Kasus Covid-19 di Cianjur

Meski tak ada kasus Covid-19, warga diimbau tetap mematuhi protokol kesehatan.

Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, mencatat dalam sebulan terakhir terjadi nol kasus positif Covid-19 dan nol orang dalam pemantauan dan pasien dalam pengawasan.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, mencatat dalam sebulan terakhir terjadi nol kasus positif Covid-19 dan nol orang dalam pemantauan dan pasien dalam pengawasan.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, mencatat dalam sebulan terakhir terjadi nol kasus positif Covid-19 dan nol orang dalam pemantauan dan pasien dalam pengawasan. Namun, warga diimbau tetap mematuhi protokol kesehatan dan mengurangi kegiatan luar rumah.

Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Penanganan Covid-19 Cianjurdr Yusman Faisal mengatakan hampir satu bulan terakhir di Cianjur tidak ada kasus positif dan nol ODP serta PDP meskipun wilayah tersebut masih masuk dalam zona kuning. "Sudah hampir satu bulan terakhir wilayah Cianjur, tidak ada laporan yang masuk ke gugus tugas. Harapan kami hal tersebut akan terus berlanjut, hingga Cianjur bebas dari corona," katanya, Rabu (24/6).

Hal tersebut, ungkap dia, harus ditunjang seluruh lapisan masyarakat dan memperketat pemeriksaan bagi warga pendatang atau wisatawan yang mulai ramai berkunjung ke Cianjur, meskipun semua tempat wisata yang ada belum ada yang dibuka.

Meskipun nol kasus, pihaknya tetap mengimbau pusat layanan kesehatan di seluruh wilayah di Cianjur, tetap waspada. Layanan kesehatan diimbau tetap gencar melakukan sosialisasi pada warga untuk menerapkan pola hidup sehat dan mematuhi protokol kesehatan.

"Sampai hari ini, nihil laporan dari pusat layanan yang ada di Cianjur, semoga hal tersebut terus berlanjut hingga penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dan normal baru," katanya.

Namun pihaknya tetap akan melakukan berbagai upaya untuk mencegah kembali terjadinya kasus corona di Cianjur. Salah satu upayanya ialah dengan melakukan tes cepat di sejumlah perbatasan dengan sasaran pendatang atau wisatawan dari luar kota sebagai upaya antisipasi bersama.

"Pemeriksaan di perbatasan untuk antisipasi tetap akan dilakukan, saat ini hal tersebut masih dalam pembahasan bersama Forkopimda Cianjur. Harapan kami tidak ada pendatang yang masuk ke Cianjur dengan membawa virus berbahaya termasuk corona," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement