Kamis 25 Jun 2020 13:56 WIB

Renovasi Istiqlal Dikebut Agar Bisa Gelar Sholat Idul Adha

Proses renovasi Masjid Istiqlal secara keseluruhan kini telah rampung 90 persen.

Rep: Febryan A/ Red: Muhammad Fakhruddin
Petugas masjid Istiqlal menempelkan tanda panduan jarak di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (2/6). Presiden Joko Widodo mengatakan renovasi masjid Istiqlal sudah mencapai 90 persen dan direncanakan akan kembali dibuka pada bulan Juli 2020 mendatang dengan penerapan protokol kesehatan dalam menyambut normal baru
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas masjid Istiqlal menempelkan tanda panduan jarak di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (2/6). Presiden Joko Widodo mengatakan renovasi masjid Istiqlal sudah mencapai 90 persen dan direncanakan akan kembali dibuka pada bulan Juli 2020 mendatang dengan penerapan protokol kesehatan dalam menyambut normal baru

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Proses renovasi Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, tengah dikebut agar bisa digunakan untuk sholat Idul Adha pada akhir Juli nanti. Jika Sholat Idul Adha tak digelar tahun ini, maka itu akan jadi yang pertama kalinya sejak masjid nasional itu diresmikan pada 1978 silam.

Kabag Humas Masjid Istiqlal Abu Hurairah, mengatakan, saat ini belum ada kepastian terkait pelaksanaan Sholat Idul Adha. Meski berbagai persiapan terus dilakukan, tapi faktor penentu nantinya adalah penyelesaian proses renovasi.

"Kami diinstruksikan untuk buat dua opsi, opsi ada dan opsi tidak ada. Kini belum ada kepastian. Kami sedang fokus penyelesaian pembangunan," kata Abu kepada Republika.co.id, Kamis (25/6).

Proses renovasi menjadi faktor kunci, kata Abu, karena menyangkut fasilitas utama dalam pelaksanaan ibadah. Terutama tempat berwudhu dan kamar mandi yang belum selesai diperbaiki.

"Kamar mandi yang terutama bermasalah, ini lagi dikebut pengerjaannya. Sekarang sudah 90 persen lebih, lah," katanya. Fasilitas lain yang belum rampung, lanjut dia, adalah perbaikan di lantai utama masjid dan area parkir.

Kalau pelaksanaan Sholat Idul Adha dipaksakan dalam kondisi demikian, kata dia, nantinya akan sangat menyulitkan jamaah. Biasanya jamaah sholat Idul Adha di Istiqlal sekitar 150 ribu orang. "Kalau semua tidak siap, nanti jadi caci maki," ucapnya.

Menurut Abu, proses renovasi secara keseluruhan kini telah rampung 90 persen. Ia memperkirakan, pengerjaan akan tuntas pada pertengahan atau akhir Juli. Penilaian akhir apakah bisa atau tidaknya melaksanakan sholat Idul Adha nantinya akan diinstruksikan langsung oleh Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar.

Abu berharap proses renovasi bisa rampung sebelum pelaksanaan sholat Idul Adha pada 30 atau 31 Juli 2020. Jika tak terlaksana, kata dia, itu akan jadi kali pertamanya terjadi di Masjid Istiqlal sejak diresmikan pada 1978 silam.

Proses renovasi Masjid Istiqlal dimulai pada Mei 2019. Target pengerjaan selama 10 bulan. Namun pengerjaan molor, kata Abu, lantaran adanya pandemi Covid-19.

Ketika virus itu mewabah di ibu kota, kata dia, jumlah pekerja dikurangi dan banyak dari mereka yang pulang kampung. Ketika kondisi sedikit mereda, mereka malah kesulitan untuk kembali karena adanya pembatasan perjalanan.

Kini semua pekerja proses renovasi itu telah kembali. "Sekarang pengerjaan sedang dikebut siang dan malam," kata Abu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement