Kamis 25 Jun 2020 17:58 WIB

Jokowi Tinjau Pasar Pelayanan Publik di Banyuwangi

Pasar pelayanan publik ini memberikan layanan kependudukan dan perizinan terintegrasi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Jokowi saat bertolak ke Jawa Timur
Foto: Twitter
Jokowi saat bertolak ke Jawa Timur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi, Kamis (25/6) ini. Di Banyuwangi, Jokowi meninjau Pasar Tradisional Kecamatan Rogojampi yang menjadi lokasi pasar pelayanan publik.

Pasar pelayanan publik ini memberikan layanan kependudukan dan perizinan terintegrasi dengan pasar tradisional yang memudahkan warga untuk mengurus dokumen administrasi di tengah aktivitas berbelanja. Dikutip dari siaran resmi Istana, saat meninjau Jokowi tampak mengenakan pelindung wajah dan menjaga jarak aman. Ia didampingi oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Baca Juga

Selama masa pandemi, Pasar Pelayanan Publik tersebut juga turut menerapkan protokol kesehatan di tengah masa adaptasi kebiasaan baru. Dalam kunjungan ini, Presiden tampak meninjau bagaimana antrean warga yang membutuhkan layanan telah diatur untuk menjaga jarak. Jokowi juga melihat-lihat sejumlah fasilitas pendukung yang ada seperti antrean online hingga mesin pencetak Kartu Keluarga atau Kartu Tanda Penduduk dengan didampingi oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Banyuwangi Wawan Yatmadi.

Untuk diketahui, Pasar Pelayanan Publik tersebut merupakan bagian dari Mal Pelayanan Publik di Banyuwangi yang sejak 2017 telah mengintegrasikan lebih dari 200 layanan dokumen atau perizinan di satu tempat. Saat ini terdapat tiga tempat pelayanan publik terpadu di Banyuwangi, yaitu Mal Pelayanan Publik, Pasar Pelayanan Publik Genteng, dan Pasar Pelayanan Publik Rogojampi.

Dalam kunjungan ini, Presiden turut didampingi oleh Menko Polhukam Mahfud Md, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement