Ada 33 kasus positif virus corona dalam semalam di Victoria.
Pasukan Pertahanan Australia (ADF) akan menurunkan lebih dari 1.000 personel untuk membantu menangani virus corona di Victoria. Mereka diminta oleh pemerintah setempat untuk menangani meningkatnya penyebaran virus di Kota Melbourne.
Tentara Australia dan COVID-19:
- Sebagian besar personel ADF akan membantu karantina hotel
- Personel yang lain akan membantu dalam hal logistik dan pengujian
- Bantuan ini diminta oleh Pemerintah Negara Bagian Victoria menyusul lonjakan jumlah kasus baru
Menteri Utama (Premier) Negara Bagian Victoria Daniel Andrews hari Kamis (25/06) mengumumkan pengujian besar-besaran akan menarget 100.000 orang di 10 suburbia kota Melbourne dalam waktu 10 hari.
"Itu berarti kita membutuhkan penambahan kapasitas pengujian," kata Daniel Andrews.
Pemerintah New South Wales, Tasmania, Australia Selatan dan Queensland sepakat untuk membantu jalannya proses pengujian tambahan tersebut.
Materi pengujian ini nantinya akan diterbangkan ke negara bagian lainnya oleh ADF untuk diproses lebih lanjut.
Pada hari Selasa, 21.000 tes telah dilakukan di Victoria, yang merupakan angka tes tertinggi dalam satu hari sepanjang tahun ini. Lebih dari 20.000 tes juga dilakukan pada hari Rabu.
Personel ADF akan membantu menjalankan tempat pengetesan baru yang cukup besar di kawasan Melbourne Showgrounds. Mereka juga akan membantu mengantarkan para wisatawan yang baru tiba di Australia dari bandara ke hotel mereka.
Sejak awal pandemi sampai saat ini, tercatat lebih dari 18.500 pelancong telah melewati 14 hari karantina hotel di Victoria.
Ada dua klaster virus corona yang terkait dengan karantina di hotel di Melbourne, yaitu The Stamford Plaza Hotel dan Rydges on Swanston Hotel.
Kepala Dinas Kesehatan Victoria Brett Sutton mengatakan, prosedur untuk staf yang bekerja di karantina hotel terus ditinjau untuk menangani penularan kasus dari hotel.
Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt hari ini di Melbourne juga mengatakan dengan jelas agar struktur karantina hotel di Victoria "dapat ditingkatkan."
"Kami turun tangan atas permintaan Victoria untuk membantu mereka seperti halnya negara bagian lain," katanya.
Dia mengatakan, Pemerintah telah merespon permintaan bantuan dari Victoria dengan cara yang sama seperti yang dilakukan untuk negara-negara bagian lain, seperti Tasmania dan New South Wales.
"Saat kita memperkirakan akan ada lebih banyak kasus hari ini ... menurut Kepala Petugas Medis, jumlah kasus ini sudah terlokalisasi, tetapi tetap masih ada risiko," kata Menteri Hunt.
Secara terpisah, Menteri Pertahanan Linda Reynolds mengatakan di antara 1.000 pasukan itu, sekitar 850 orang akan membantu perencanaan dan membantu penegakan aturan karantina hotel.
"Tentara kami bukan personel penegak hukum ... mereka bukan penjaga keamanan, tetapi mereka membantu lokasi tersebut untuk memastikan persyaratan karantina terpenuhi," katanya.
Menteri Reynolds mengatakan sekitar 200 tenaga medis akan bekerja dengan otoritas Victoria untuk mempercepat proses pengujian.
Virus masih ada
Ada 33 kasus positif virus corona dalam semalam di Victoria, dan pria berusia 80-an meninggal dunia pada hari Rabu (24/06), menambah total jumlah kematian negara bagian ini menjadi 20.
Itu adalah kematian pertama setelah lebih dari satu bulan lamanya Australia mencetak nol kasus kematian. Secara nasional, angka kematian akibat COVID-19 adalah 103.
Meningkatnya penularan virus oleh masyarakat mendorong Pemerintah Negara Bagian untuk mendeklarasikan enam hotspot area, termasuk Hume, Darebin, Casey, Cardinia, Moreland, dan Brimbank.
Ketua Asosiasi Dokter Australia (AMA) Tony Bartone mengatakan pengerahan lebih banyak personel pertahanan mengirim "pesan kuat" tentang keseriusan virus.
"Kepuasan yang berlebihan mungkin sudah mulai memasuki pikiran kita dan langkah ini bisa menjadi pengingat bahwa virus itu masih ada," katanya.
"Kita harus benar-benar mengatasi kondisi ini sebelum menjadi sesuatu yang lebih serius dan membawa kita ke gelombang kedua," ujarnya.
Dr Bartone berharap militer akan membantu meningkatkan "bantuan logistik dan keahlian" di garis depan.
Ikuti informasi terbaru mengenai COVID-19 di ABC Indonesia.