Sabtu 27 Jun 2020 22:13 WIB

PBE Jamin Keandalan Layanan Super Ultima II

Super Ultima II akan hemat biaya operasional Pertamina EP Asset 5

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Fuji Pratiwi
PT Pertamina EP (ilustrasi). PT Pilar Bahtera Energi (PBE) menjamin keandalan layanan Super Ultima II untuk operasional industri sektor hulu migas milik Pertamina EP Asset 5, di Tabalong, Kalimantan Selatan.
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
PT Pertamina EP (ilustrasi). PT Pilar Bahtera Energi (PBE) menjamin keandalan layanan Super Ultima II untuk operasional industri sektor hulu migas milik Pertamina EP Asset 5, di Tabalong, Kalimantan Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Direktur Utama PT Pilar Bahtera Energi (PBE) Iman Hakim menjelaskan, layanan Super Ultima II untuk operasional industri sektor hulu migas milik Pertamina EP Asset 5, di Tabalong, Kalimantan Selatan, merupakan layanan Super Ultima tertinggi. Layanan Super Ultima II ini adalah layanan ketenagalistrikan kepada pelanggan yang memiliki beban-beban kritis melalui Layanan Premium PLN dengan menambahkan Conditioned Power Supply (CPS) berupa sistem Diesel Rotary UPS (DRUPS). 

Baca Juga

"Selain mendapatkan pasokan listrik premium PLN, pelanggan juga memiliki pasokan listrik yang andal dalam menunjang operasional produksi yang membutuhkan kualitas listrik anti kedip dan anti padam," kata Iman melalui siaran pers, akhir pekan ini.

Super Ultima II bertindak sebagai filter aktif untuk menjamin kualitas daya listrik baik dari sumber PLN menuju beban pelanggan ataupun sebaliknya. Dengan kata lain, kata Iman, tingkat keh

andalan yang ditawarkan ke pelanggan meningkat di atas 99 persen.

Bagi PLN, lanjut Iman, dengan dimulainya layanan ini akan meningkatkan pendapatan berkat penambahan utilisasi listrik 10 MVA di Lapangan Tanjung. Keberhasilan ini dapat menjadi momentum bagi PLN dalam memberikan layanan Super Ultima II ke seluruh lapangan-lapangan migas atau pelanggan khusus lainnya di seluruh Indonesia yang membutuhkan layanan ketenagalistrikan yang andal dan efisien. 

Harga minyak dunia yang turun dikisaran 20 dolar AS per barel membuat operasional lapangan migas jadi jauh dari keekonomian. Operasional lapangan jadi butuh usaha lebih untuk mengembalikan keekonomiannya. Menurut Iman, bagi Pertamina EP Asset 5 dengan layanan Super Ultima II akan memberikan penghematan biaya pokok pembangkitan listrik yang mencapai Rp 100 miliar per tahun. 

BUMD Jawa Barat PT Migas Hulu Jabar (MUJ) bersama mitra strategis PT Pilar Bahtera Energi (PBE) berkolaborasi dengan perusahaan PT PLN (Persero) memberikan layanan ketenagalistrikan untuk operasional industri sektor hulu migas milik Pertamina EP Asset 5, di Tabalong, Kalimantan Selatan. 

 

PT Pilar Bahtera Energi (PBE) menjamin keandalan layanan Super Ultima II untuk operasional industri sektor hulu migas milik Pertamina EP Asset 5, di Tabalong, Kalimantan Selatan.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement