Ahad 28 Jun 2020 14:49 WIB

Penjualan Volvo Turun 25,5 Persen pada Mei 2020

Penjualan Volvo tetap turun meski beberapa negara melonggarkan pembatasan sosial.

Red: Nora Azizah
Volvo menjadi salah satu pabrikan mobil yang terkena dampak Covid-19 (Foto: ilustrasi Volvo)
Volvo menjadi salah satu pabrikan mobil yang terkena dampak Covid-19 (Foto: ilustrasi Volvo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dampak pandemi Covid-19 bagi industri otomotif makin terasa pada Mei 2020. Volvo menjadi salah satu pabrikan mobil yang terkena dampak Covid-19, melaporkan, penjualannya turun 25,5 persen pada bulan itu meskipun beberapa negara telah melonggarkan pembatasan sosial.

Penjualan mobil Volvo pada Mei lalu hanya 44.830 unit, turun 25,5 persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Penjualan turun setelah tren lalu lintas dan penjualan showroom di Eropa naik, demikian juga di China.

Baca Juga

Mengutip siaran pers Volvo, Ahad (28/6), di AS, penjualan pulih lebih cepat dari yang diharapkan. Sebab, semakin banyak negara melonggarkan pembatasan sosial.

Hanya di China, Volvo menikmati pertumbuhan pada Mei, dengan penjualan 15.132 unit, naik 21,8 persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Meskipun, secara lima bulan pertama tahun ini penjualan menurun sebesar 7,1 persen, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.