REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung belum menerapkan tatanan kehidupan baru atau new normal dalam waktu dekat ini. Saat ini, tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 masih melakukan persiapan new normal dengan tahapan prakondisi, sosialisasi, dan standar operasional prosedur (SOP).
"(New Normal) Masih dalam persiapan, prakondisi dan sosialisasi, kemudian baru waktu pelaksanaan yang tepat, agar tidak ada kekagetan atau penolakan dari masyarakat (terhadap hasilnya)," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lampung Reihana di Bandar Lampung, Ahad (286).
Dia mengatakan, masih melakukan tahapan sosialisasi untuk rapid test massal yang rencananya digelar di empat daerah. Langkah ini, salah satunya, untuk menghindari terjadinya penolakan.
Reihana, yang juga kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung, menyebut rapid test akan digelar di Kota Bandar Lampung, Lampung Tengah, Pesawaran, dan Lampung Selatan. Sasarannya terminal bus/angkot, pasar tradisional, dan tempat-tempat keramaian lainnya.
Sejauh ini, langkah prakondisi dan sosialisasi yang dilakukan di antaranya dengan menyerukan pedagang dan pembeli memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak sesuai protokol kesehatan.
Tim gugus tugas juga masih melakukan pemetaan dan skema pelaksanaan rapid testmassal mendatang. Termasuk, membuat rekayasa jalan masuk dan keluar orang agar tidak terjadi penumpukkan atau kerumunan orang pada satu titik. Pelaksanaannya nanti bakal melibatkan anggota TNI dan Polri, termasuk Satpol PP. Ini demi memastikan tes cepat berjalan aman dan lancar.
Menurut Reihana, Pemprov Lampung pada dasarnya telah siap menggelar rapid test massal. Namun, masih menunggu kesiapan empat daerah tersebut. Sebab, penyelenggaraannya, terutama di terminal dan pasar tradisional, masih sangat rentan.