Ahad 28 Jun 2020 22:23 WIB

Gugus Tugas Covid-19 Batal Tutup Pasar Tradisional di Dumai

Pembatalan penutupan pasar Dumai karena belum terbukti ada penularan Covid-19 lokal

Red: Nur Aini
Petugas medis mengambil sampel darah seorang anggota Basarnas saat dilakukannya tes diagnostik cepat (rapid test) COVID-19 pada H-2 menjelang penerapan PSBB di Kota Dumai, Riau, Sabtu (16/5/2020). Data dinas kesehatan setempat mencatat sudah 2223 orang mengikuti rapid test COVID-19 di Kota Dumai sebelum diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai Senin, 18 Mei mendatang
Foto: Antara/Aswaddy Hamid
Petugas medis mengambil sampel darah seorang anggota Basarnas saat dilakukannya tes diagnostik cepat (rapid test) COVID-19 pada H-2 menjelang penerapan PSBB di Kota Dumai, Riau, Sabtu (16/5/2020). Data dinas kesehatan setempat mencatat sudah 2223 orang mengikuti rapid test COVID-19 di Kota Dumai sebelum diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai Senin, 18 Mei mendatang

REPUBLIKA.CO.ID, DUMAI -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Dumai, Provinsi Riau, masih mempertimbangkan penutupan sementara aktivitas pasar tradisional di Kecamatan Bukit Kapur karena belum terbukti terjadi transmisi atau penularan antarpenduduk lokal.

Juru Bicara Gugas Covid-19 Dumai dr Syaiful di Dumai, Sabtu (28/6), mengatakan rencana awal pasar tradisional ini akan ditutup. Namun, melihat kondisi kebutuhan pedagang dan masyarakat serta pertimbangan perekonomian masyarakat, hal itu dibatalkan.

Baca Juga

Gugas Covid-19 Dumai masih menunggu hasil tes cepat dan tes usap (swab) orang orang pernah kontak langsung ke pasien positif pedagang pasar tradisional ini, untuk kemudian diambil langkah lanjutan.

"Pasar tak jadi ditutup karena pertimbangan aktivitas jual beli di sana. Pedagang sudah belanja modal untuk persediaan dagangan, juga belum terbukti ada penularan lokal di lokasi itu," kata Syaiful.

Pertambahan tujuh kasus baru positif Covid-19 di Dumai ini diperoleh dari kegiatan pemeriksaan kesehatan oleh tim Gugas pada masyarakat dan pedagang di sejumlah pasar tradisional dan tempat umum lainnya. Dari tujuh pasien positif baru ini, empat di antaranya pedagang pasar tradisional dan keliling, dan Gugas Covid-19 Dumai langsung melakukan tracing atau penelusuran kontak langsung pasien yang seluruhnya kini sudah dirawat di RSUD Dumai.

"Jumlah orang dalam pemantauan langsung bertambah karena dilakukan tracing yang pernah kontak langsung dengan pasien, untuk hasilnya masih menunggu," kata Syaiful.

Sekretaris Dinas Kesehatan Dumai Syaiful ini tambahkan, hingga 21 Juni 2020 status Dumai rencananya dinaikkan dari zona kuning jadi zona hijau karena nihil pasien baru selama satu bulan, namun batal akibat bertambah kasus positif pada 23 Juni 2020. Pemerintah Kota Dumai tetap mengingatkan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan Covid-19 agar bisa menyongsong normal baru dan tidak bertambah lagi kasus positif baru.

Wali Kota Dumai Zulkifli AS turun langsung ke lokasi pasar tradisional untuk memastikan aktivitas jual beli berjalan baik, sekaligus memimpin penyemprotan disinfektan. Kepada para pedagang, Zulkifli mengajak dan mengingatkan kembali agar jangan lupa memakai masker, tetap jaga jarak aman dan sebelum masuk pasar untuk mencuci tangan pakai sabun.

"Masker yang kita gunakan, sebagai wujud kita menghargai diri sendiri dan berguna menyelamatkan orang lain," kata wali kota.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement