Senin 29 Jun 2020 16:22 WIB

OJK: Restrukturisasi Kredit Perbankan Rp 695,34 Triliun

Restrukturisasi kredit itu diberikan kepada 6,35 juta debitur

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat restrukturisasi kredit perbankan terhadap debitur terdampak pandemi Covid-19 sudah sebesar Rp 695,34 triliun hingga 22 Juni 2020.
Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat restrukturisasi kredit perbankan terhadap debitur terdampak pandemi Covid-19 sudah sebesar Rp 695,34 triliun hingga 22 Juni 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat restrukturisasi kredit perbankan terhadap debitur terdampak pandemi Covid-19 sudah sebesar Rp 695,34 triliun hingga 22 Juni 2020. Restrukturisasi kredit itu diberikan kepada 6,35 juta debitur.

Berdasarkan data OJK, realisasi restrukturisasi kredit bagi debitur segmen UMKM sebesar 5,19 juta dengan nilai sebesar Rp 307,83 triliun. Sedangkan restrukturisasi non-UMKM disalurkan kepada 1,16 juta debitur dengan nilai mencapai Rp 387,51 triliun.

Baca Juga

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan restrukturisasi kredit dilakukan oleh 100 bank. Sedangkan yang berpotensi melakukan restrukturisasi kredit sebesar 102 bank dengan outstanding kredit Rp 1.373,6 triliun dengan jumlah debitur 15,12 juta.

"Puncak restrukturisasi sudah terjadi pada April dan Mei. Pada Juni ini sudah melambat, kalau ada punya masih lanjut itu hanya tambahan saja," ujarnya saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR, Senin (29/6).

Sementara realisasi restrukturisasi perusahaan pembiayaan hingga 23 Juni 2020 sebesar Rp 127,98 triliun dengan jumlah kontrak 3,6 juta. "Berdasarkan dana yang dihimpun OJK 183 perusahaan pembiayaan. Restrukturisasi kredit perusahaan pembiayaan yang sedang dalam proses mencapai 479.367 kontrak," ucapnya.

Data OJK menunjukkan, realisasi restrukturisasi baki debet kredit pada dari 15 Juni-22 Juni sebesar Rp 39,5 triliun atau meningkat 6,02 persen dari minggu sebelumnya. Dari sisi jumlah debiturnya juga hanya naik 1,17 persen.

Adapun restrukturisasi pada 12 April-19 April meningkat 115 persen dari sisi baki debet kredit dibanding minggu sebelumnya. Pada 19-24 April meningkat 78,8 persen, periode 24 Juni- 4 Mei naik 62,6 persen, periode 4-11 Mei tumbuh 16,09 persen, periode 11-18 Mei naik 17,2 persen, dan periode 18-25 Mei naik 12,7 persen dari minggu sebelumnya.

"Tren restrukturisasi kredit sudah mulai melandai pada Juni," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement