REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gelombang setinggi 4 hingga 5 meter berpotensi melanda sejumlah wilayah perairan laut Nusa Tenggara Timur (NTT) selama beberapa hari ke depan. "Kondisi ini dipicu oleh pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara, yang umumnya dari Tenggara-Barat Daya dengan kecepatan 4 hingga 20 knot," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau, Ota Welly Jenni Thalo di Kupang, Selasa (30/6).
"Sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari Timur-Tenggara dengan kecepatan 6 hingga 25 knot," lanjut OtaWelly.
Menurut dia, kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Bengkulu hingga Barat Lampung, perairan Selatan Banten, Selat Karimata bagian Selatan, Laut Jawa. Juga di Laut Banda bagian Barat, Laut Arafuru bagian Timur, Perairan Yos Sudarso-Merauke. Kondisi inilah yang mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
Dia menambahkan tinggi gelombang 1,25 hinga 2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Sumba bagian Timur, Selat Flores hingga Lamakera, Selat Alor hingga Pantar, Selat Ombai, perairan utara Kupang hingga Rote Ndao. Tinggi gelombang 2,5 hingga 4,0 meter berpeluang terjadi Selat Sape bagian Selatan hingga Rote, Samudera Hindia Selatan Kupang hingga Rote Ndao.
Dan tinggi gelombang 4,0 hingga 5,0 meter berpeluang tetjadi di Selat Sumba bagian Barat, Samudera Hindia Selatan Sumba hingga Sabu Raijua. Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga 2 Juli 2020. Karena itu, dia berharap agar operator pelayaran dan nelayan memperhatikan risiko gelombang tinggi terhadap keselamatan pelayaran.