REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Pemerintah Qatar diketahui akan kembali membuka restoran dan museum per hari ini, Rabu (1/7). Berdasarkan informasi, pembukaan di wilayah wisata itu dilakukan mengingat tidak adanya korban meninggal baru akibat Covid-19, meski penyebaran masih fluktuatif.
"Restoran akan diizinkan untuk melanjutkan operasi mulai besok di daerah wisata berikut: Souq Waqif, Al-Wakra Old Souq, Pearl, Desa Budaya Katara, restoran dan kios di klub olahraga dan kawasan wisata, museum Qatar, Al-Hazim dan Msheireb Downtown Doha," tulis kantor berita resmi QNA seperti dikutip Saudigazzete, Rabu (1/7).
Dalam pelaksanaan pembukaan kembali fasilitas publik itu, masyarakat diminta untuk tetap mengikuti aturan kesehatan. Di antaranya adalah, membatasi kapasitas restoran hingga 50 persen. Selain dari ruang parkir yang juga dikurangi 50 persen. Jarak sosial, menurut laporan, juga diwajibkan untuk dilakukan sejauh dua meter.
Untuk bersantap di restoran, pengunjung diwajibkan melakukan pra-pemesanan terlebih dahulu. Dan menunjukkan aplikasi Ehteraz (indikator kesehatan) sebelum masuk.
Tamu yang diizinkan masuk hanya tamu dengan peringkat kesehatan hijau. Lebih jauh, pedoman kesehatan itu juga mewajibkan agar pengunjung tidak merokok di sekitar mal, termasuk pintu masuk.
Dalam 24 jam terakhir, Kementerian kesehatan Qatar mengatakan ada 982 kasus baru Covid-19. Sehingga, ada sekitar 96.088 total kasus infeksi di negara tersebut hingga kini.
Di waktu yang sama, ada 1.394 pemulihan baru. Alhasil, total pasien sembuh di negara itu meningkat menjadi 81.564.
Tak hanya itu, tak ada kematian baru dalam 24 jam terakhir, menetapkan jumlah kematian akibat Covid-19 di Qatar tak berubah dari sebelumnya, yakni 113 orang.