REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Tanjung Buli, Halmahera Timur hingga kini belum beroperasi. Tak adanya pasokan listrik dan gagal bangun pembangkit yang dilakukan oleh kontraktor swasta membuat proyek ini terancam merugikan negara.
Direktur Utama MIND ID, Orias Petrus Moedak menjelaskan saat ini pembangunan smleter sudah selesai. Hanya saja, pabrik pemurnian tersebut tak bisa beroperasi karena tidak ada pasokan listrik.
Hal ini disebabkan kontraktor swasta yang bertugas membangun pembangkit tak menyelesaikan tugasnya. "Ini kendalanya karena tidak adanya pasokan listrik. Pembangunan pembangkitnya tidak selesai," ujar Orias, Rabu (1/7).
Orias bahkan mengatakan jika tak kunjung ada pasokan listrik maka proyek ini berpotensi membuat kerugian kepada negara. Ia mengatakan sudah memberikan tugas khusus kepada direksi Antam untuk bisa mencari jalan keluar agar smelter bisa segera beroperasi.