REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Menteri Kesehatan Selandia Baru David Clark mengundurkan diri setelah melakukan serangkaian kesalahan personal selama pandemi virus corona. Clark sempat menyebut dirinya 'idiot' karena melanggar kebijakan karantina nasional.
Pekan lalu ia menyalahkan pejabat kesehatan yang disukai masyarakat karena kesalahan kecil di perbatasan dan membuat masyarakat marah. Saat mengumumkan pengunduran diri, Clark mengatakan, ia memberikan seluruh energinya untuk pekerjaannya.
"Tapi, semakin jelas bagi saya, jika saya melanjutkan peran saya maka akan mengganggu upaya penanggulangan Covid-19 pemerintah secara keseluruhan," katanya, Kamis (2/7).
Clark mengatakan, ia berniat untuk bertahan sebagai anggota parlemen. Respons Selandia Baru dalam menanggapi pandemi virus corona menuai pujian dari seluruh dunia. Sebab, negara itu berhasil menghilangkan penularan di dalam negeri, tapi Clark sendiri sering dikritik.
Pekan lalu ia menyalahkan Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Ashley Bloomfield karena membiarkan sejumlah warga yang baru pulang dari luar negeri meninggalkan karantina tanpa dites terlebih dahulu. Bloomfield yang berdiri di belakang Clark saat menteri itu berbicara terlihat terkejut.
Video ekspresi Bloomfield tertangkap kamera Newshub dan ditonton puluhan ribu kali. Bloomfield adalah pakar penyakit menular dan wajah pemerintah dalam penanggulangan pandemi virus corona seperti Achmad Yurianto di Indonesia dan Anthony Fauci di Amerika Serikat.
Banyak masyarakat Selandia Baru yang marah dengan perkataan Clark. Di Twitter muncul kampanye 'Blooms for Bloomfield' untuk membelikan Bloomfield bunga. Uang yang terkumpul mencapai ratusan ribu dolar, Bloomfield pun meminta agar uang tersebut diberikan ke lembaga amal.