Kamis 02 Jul 2020 13:30 WIB

Kurangi Daging Sapi, Masyarakat Diajak Gencar Makan Ikan

Rektor Unhan ajak masyarakat diversifikasi pangan, tak hanya konsumsi beras.

Rep: Erik PP/ Red: Erik Purnama Putra
Rektor Unhan Laksdya Amarulla Octavian (kiri).
Foto: Dok Unhan
Rektor Unhan Laksdya Amarulla Octavian (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Pertahanan (Unhan) melakukan penelitian tentang situasi negara Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19. Rektor Unhan Laksamana Madya (Laksdya) Amarulla Octavian mengatakan, penelitian yang dilakukan Unhan banyak dipakai oleh komando atas dalam membuat kebijakan. Salah satu penelitian itu, terkait dengan membandingkan kondisi Indonesia dengan negara lain terkait pertumbuhan ekonomi yang melambat dan berpotensi kontraksi minus.

Menurut Octavian, meski Indonesia harus ketat menerapkan protokol kesehatan Covid-19, tetapi sektor ekonomi tetap harus digenjot. Karena itu, untuk sektor produksi, ia mendukung Indonesia harus bisa mandiri dalam pemenuhan sembako.

"Beras terutama kita genjot, gimana harus diversifikasi pangan. Pertimbangan di daerah bahan kebutuhan pokoknya adalah sagu maka disarankan masyarakat mulai sekarang menanam sagu. Masyarakat yang dulu sering bahan bakunya umbi-umbian disilakan, ada yang jagung, dan sebagainya," kata Amarulla dalam diskusi daring bertema 'Mengukur Kekuatan Pertahanan Kita Melawan Wabah Corona' yang disiarkan Facebook Rakyat Merdeka yang dilihat Republika pada Kamis (2/7).

Menurut Amarulla, bangsa Indonesia berabad-abad masyarakatnya makan berbagai jenis makanan. Ada yang makan beras, sagu, ketela, dan jenis umbi-umbian lainnya. Namun, ia heran mengapa ketika memasuki abad ke-20, masyarakat Indonesia harus makan beras semuanya.