Jumat 03 Jul 2020 01:11 WIB

Bayi Berusia Sepekan di Kudus Terpapar Covid-19

Tim Gugus Tugas masih menunggu hasil tes usap dari sang ibu.

Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)
Foto: EPA/CDC
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan (GTPP)Covid-19 Kudus, Jawa Tengah menyatakan bayi laki-laki yang baru berusia sepekan asal Kecamatan Undaan terinfeksi Covid-19 sehingga harus menjalani perawatan di rumah sakit. Adapun ibunya masih menunggu hasil tes usap tenggorokan.

"Bayi laki-laki yang berdomisili di Desa Medini, Kecamatan Undaan tersebut, kini dirawat di Rumah Sakir Mardi Rahayu," kata Juru Bicara Tim GTPPCOVID-19 Kudus Andini Aridewi di Kudus, Kamis.

Baca Juga

Ia mengemukakan bahwa pasien tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan maupun kontak dengan penderita virus Corona. Terkait asal mula bisa terjangkit virus tersebut, kata dia, tim GTPP Covid-19 Kudus masih menunggu hasil tes usap tenggorokan ibunya.

Sebelum menjalani operasi caesar, kata dia, ibunya dinyatakan reaktif Covid-19 setelah menjalani tes cepat. Kemudian dilanjutkan dengan tes usap tenggorokan.

Usai kelahiran, lanjut dia, bayi tersebut langsung dipisah dari ibunya serta mendapatkan penanganan khusus dari tim medis rumah sakit. Tambahan kasus Covid-19 di Kudus, katanya, tidak hanya bayi berusia sepekan karena ada enam kasus terbaru lagi.

Salah satunya merupakan warga Kudus dengan usianya baru 13 tahun asal Desa Bakalan Krapyak, Kecamatan Kaliwungu, Kudus, sedangkan lima kasus lainnya dari luar Kudus. "Karena tidak memiliki penyakit penyerta, maka anak tersebut hanya menjalani isolasi mandiri," katanya.

Ia mengingatkan warga Kudus untuk tetap mematuhi protokol kesehatan karena semua orang berisiko terpapar corona, menyusul banyaknya Orang Tanpa Gejala (OTG) yang masih berkeliaran.  Tim GTPP Covid-19 Kudus juga tengah memantau sebanyak 165 OTG.

Hingga Kamis (2/7) ini, jumlah kasus positif Covid-19 yang ditangani sejumlah rumah sakit di Kabupaten Kudus sebanyak 261 kasus. Sebanyak 183 kasus di antaranya berasal dari dalam wilayah dan 78 kasus dari luar wilayah.

Pasien yang masih menjalani perawatan saat ini sebanyak 105 pasien, sebanyak 54 orang di antaranya dari Kudus dan 51 orang dari luar Kudus, sedangkan yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 61 orang dari dalam wilayah dan enam orang dari luar wilayah. Sementara pasien sembuh sebanyak 70 orang dan meninggal sebanyak 19 orang, demikian Andini Aridewi

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement