Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Co-Founder Gojek, Kevin Aluwi mengaku bahwa Gojek, sebagai layanan kendaraan dan transportasi sangat dipengaruhi oleh dampak pandemi Covid-19. Sementara itu, menurut Kevin pengiriman makanan lebih tangguh, meski permintaan konsumen dan kebutuhan pedagang terus berubah.
"Konsumsi telah bergeser, ada lebih banyak minat pada makanan siap-masak sekarang dan kami telah membantu memberikan makanan favorit orang-orang dalam format ini," ujar Kevin Aluwi sebagaimana dilansir dari South China Morning Post di Jakarta, Jum'at (3/7/2020).
Baca Juga: Gojek Pastikan Hal Ini Akan Diterima oleh Ratusan Karyawannya yang Terdampak PHK
"Banyak pedagang yang secara historis mengandalkan lalu lintas pejalan kaki, dan karenanya kami telah membantu mereka beradaptasi dengan keadaan baru dengan berbagai inisiatif, acara daring, dan promosi." tambahnya lagi.
Didirikan satu dekade, Gojek telah berkembang menjadi aplikasi super yang menawarkan serangkaian lebih dari 20 layanan dengan lebih dari 170 juta pengguna di Asia Tenggara. Gojek dapat memberikan tawaran kepada para pedagangnya secara penuh untuk membantu membawa bisnis mereka secara online.
Mulai dari pembayaran, pemasaran dan promosi, hingga analisis dan pengiriman, semuanya dalam satu aplikasi. Penawaran yang beragam ini, kata Aluwi, telah memungkinkan Gojek menghadapi krisis kesehatan baru-baru ini dengan ketahanan yang lebih besar.
Gojek tidak kebal terhadap tekanan yang Covid-19 lakukan terhadap ekonomi regional dan rencana bisnis. Bulan lalu perusahaan mengatakan akan memprioritaskan bisnis inti pembayaran, transportasi dan pengiriman makanan dan memberhentikan 9 persen staf sebagai respons jangka panjang terhadap pandemi.