REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) telah mengizinkan kembali masjid-masjid menggelar shalat berjamaah mulai Rabu (1/7). Namun, pembukaan kembali masjid itu disertai sejumlah aturan ketat, salah satunya soal durasi maksimal sholat hanya 10 menit.
Otoritas Umum Urusan Islam dan Wakaf (Awqaf) UEA merilis aturan kegiatan di masjid itu pada Kamis (2/7). Aturan itu di antaranya, masjid hanya boleh dibuka lima menit sebelum azan dan ditutup lima menit setelah sholat. Selain itu, durasi sholat hanya diperbolehkan selama tujuh sampai 10 menit saja.
Otoritas federal juga mengatakan bahwa waktu antara adzan pertama dan kedua tidak boleh melebihi lima menit. Tapi, untuk sholat subuh diperbolehkan jarak antara azan maksimal 10 menit.
Aturan lainnya adalah masjid hanya boleh diisi 30 persen dari kapasitas maksimal. Jamaah yang tiba juga diharuskan berwudu di rumah masing-masing.
Jamaah juga diharuskan menggunakan masker dan dilarang bersalaman dengan sentuhan fisik dengan jamaah lain. Setiap jamaah diminta menjaga jarak setidaknya tiga meter.
Kendati demikian, umat Islam di UEA belum bisa melaksanakan shalat Jumat. "Sholat Jumat terus ditunda di masjid sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata Awqaf UEA sebagaimana dilansir The National, Jumat (3/7).