Jumat 03 Jul 2020 21:24 WIB

19 Pelanggan PGN di Medan Nikmati Harga Baru Gas Industri

Pelanggan sudah mendapat pemberlakuan harga gas sebesar 6 dolar AS per MMBTU

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) yang juga berperan sebagai sub holding gas, setelah merealisasikan kebijakan penetapan harga gas sektor industri tertentu sebesar USD 6/MMBTU, optimis untuk mengembangkan infrastruktur dan layanan gas bumi dalam mendukung pertumbuhan industri di berbagai wilayah. Salah satunya adalah di wilayah Sumatera Bagian Utara sebagai wilayah yang telah menerima manfaat kebijakan sesuai Kepmen ESDM 89.K/2020 pada bulan Juni 2020.
Foto: istimewa
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) yang juga berperan sebagai sub holding gas, setelah merealisasikan kebijakan penetapan harga gas sektor industri tertentu sebesar USD 6/MMBTU, optimis untuk mengembangkan infrastruktur dan layanan gas bumi dalam mendukung pertumbuhan industri di berbagai wilayah. Salah satunya adalah di wilayah Sumatera Bagian Utara sebagai wilayah yang telah menerima manfaat kebijakan sesuai Kepmen ESDM 89.K/2020 pada bulan Juni 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sebanyak 19 pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PGN) di Medan, Sumatera Utara sudah mendapat pemberlakuan harga gas sebesar 6 dolar AS per MMBTU.

"PGN memberlakukan harga gas sebesar 6 dolar AS per MMBTU pada industri 7 sektor tertentu secara proporsional dan untuk di Medan, sudah 19 pelanggan yang mendapatkan program itu," ujar Direktur Komersial PGN, Faris Aziz, dari Jakarta, Jumat (3/7).

Baca Juga

Menurut dia, Kota Medan, Sumut dan daerah lain di Sumatera bagian utara (Sumbagut) merupakan kawasan berpotensi besar sebagai pelanggan PGN. Di Simalungun, PGN Grup melalui PT Pertagas Niaga misalnya telah menyalurkan gas bumi ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei sebesar 3.600 MMBTUD.

Kemudian untuk PT Unilever Oleochemical Indonesia yang menjadi konsumen gas terbesar dengan volume pemakaian sekitar 2.400 MMBTUD. Di KEK Sei Mangkei, aktivitas produksi industri oleochemical mampu menghasilkan 200 ribu ton per tahun produk oleochemical seperti fatty acid, surfactant, glycerin, dan coap doodle.

Selanjutnya, dari produk-produk tersebut membangkitkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) seperti jasa katering, perumahan, kebersihan, dan transportasi.

KEK Sei Mangkei telah terakses infrastruktur gas bumi melalui pipa transmisi Belawan-Sei Mangkei sepanjang 500 kilometer (km) yang dioperasikan oleh PT Pertamina Gas (Pertagas). "PGN berkomitmen pada penguatan konektivitas energi baik gas bumi untuk bisa memberi nilai tambah di pusat-pusat pertumbuhan industri baru di Sumbagut," ujar Faris.

Termasuk dari sisi efisiensi karena jika perkembangan industri semakin menggeliat, maka dapat membuka pintu masuk bagi investor untuk memperkuat investasi. "Dengan begitu, tujuan dari dibangunnya KEK Sei Mangkei dapat berjalan efektif dan berdampak positif pada stabilitas perekonomian daerah," ujar Faris.

Dia menegaskan, wilayah Sumbagut menjadi salah satu area pioner bagi PGN dalam mengembangkan bisnis transmisi dan distribusi gas bumi. Di Sumbagut, sejak tahun 1985 hingga saat ini, PGN telah melayani lebih dari 27 ribu pelanggan rumah tangga, 380 pelanggan kecil, dan sekitar 145 pelanggan komersial dan industri,

Untuk memenuhi penyaluran gas bumi di wilayah Sumbagut, PGN Grup telah mendapatkan pasokan dari produsen hulu/KKKS sekitar 31 MMSCFD dari 4 pemasok, yaitu Pertamina EP, Triangle Pase, PHE North Sumatra Offshore, dan PHE North Sumatra B.

"Pasokan untuk wilayah tersebut lebih dari cukup, sehingga diharapkan dapat dioptimalkan alokasinya sehingga mampu menjadi daya tarik untuk dimanfaatkan lebih banyak oleh pelaku usaha, " katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement