REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyintas Covid-19 rupanya tak semuanya bisa tenang, bahkan setelah berbulan-bulan dinyatakan sembuh. Menurut sebuah laporan yang dilansir Times Now News, Jumat (3/7), pasien yang telah pulih dari Covid-19 melaporkan rasa sakit di tempat yang sama sekali tidak terduga.
Menurut Eran Schenker, direktur sebuah klinik di kota Bnei Brak, Israel, rasa sakit dapat muncul di lengan, kaki, atau tempat mana pun di tubuh di mana virus bahkan tidak memiliki dampak langsung. Pakar lainnya, Prof Gabriel Izbicki dari Pusat Medis Shaare Zedek di Yerusalem mengatakan bahwa apa yang para tim medis lihat sangat menakutkan.
"Lebih dari separuh pasien, berminggu-minggu setelah tes negatif, masih bergejala," kata Izbicki.
Hanya saja, rasa sakit ini berbeda dari gejala khas Covid-19. Fakta bahwa mereka memengaruhi orang beberapa pekan dan bulan setelah pemulihan adalah hal yang mengkhawatirkan.
Pasien yang ditanya tentang tingkat rasa sakitnya mengatakan bahwa itu adalah tingkat tertinggi. Banyak pasien juga melaporkan kesulitan tidur karena rasa sakit.
Padahal, mereka dites positif Covid-19 pada bulan Maret. Setelah berbulan-bulan sejak tubuh mereka pulih dari penyakit ini, keluhan masih tetap ada. Rasa sakit ini juga tidak sesuai dengan seberapa parah mereka ketika mereka terinfeksi.
Yang lebih mengejutkan adalah ketika pasien menjalani scan, ternyata tidak ada yang abnormal. Beberapa pasien melaporkan merasa 'hancur' dan tidak bisa berjalan karena rasa sakit.
Para ahli mengatakan bahwa sementara obat penghilang rasa sakit dapat membantu mengurangi atau mengelola rasa sakit, penyebab sebenarnya dan perawatan untuk rasa sakit tersebut perlu diidentifikasi. Sebab, orang tidak dapat menggunakan obat penghilang rasa sakit sepanjang hidup mereka.
Sementara sakit otot atau sakit tubuh adalah gejala umum dari Covid-19 dan juga termasuk dalam daftar gejala oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, nyeri seperti itu berbulan-bulan setelah pemulihan adalah mengkhawatirkan dan aneh.
Tidaklah salah untuk mengatakan bahwa kehidupan normal, seperti yang kita tahu setelah Covid-19 tampaknya merupakan mimpi yang jauh. Tidak hanya untuk orang yang telah terinfeksi, tetapi juga untuk populasi global pada umumnya.
Sementara itu, jumlah orang yang terinfeksi secara global telah meningkat menjadi 10,7 juta. Jumlah kematian karena pandemi meningkat menjadi lebih dari 516 ribu.