Ahad 05 Jul 2020 04:58 WIB

Erdogan Kecam Kritik Soal Hagia Sophia

Erdogan akan mengubah Hagia Sophia menjadi masjid.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Muhammad Hafil
Erdogan Kecam Kritik Soal Hagia Sophia. Foto: Kawasan Masjid Sultanahmet dan Hagia Sophia terlihat kosong di masa pandemi Covid-19 di Istanbul, Turki pada 3 Mei 2020.
Foto: Dok. Anadolu/Mehmet Eser
Erdogan Kecam Kritik Soal Hagia Sophia. Foto: Kawasan Masjid Sultanahmet dan Hagia Sophia terlihat kosong di masa pandemi Covid-19 di Istanbul, Turki pada 3 Mei 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam berbagai kritik yang bermunculan di ranah internasional terkait Hagia Sophia. Kritik itu berdatangan atas niat Turki mengubah status museum Hagia Sophia menjadi masjid.

"Gugatan terhadap negara kita tentang Hagia Sophia berarti serangan langsung terhadap hak-hak kedaulatan kita," kata Erdogan pada upacara pembukaan sebuah masjid di Istanbul, seperti dikutip dari laman Xinhua Net, Sabtu (4/7).

Baca Juga

Rencana pemerintah Turki mengubah status Hagia Sophia telah menarik reaksi dari beberapa negara, termasuk Yunani dan Amerika Serikat. Mereka mendesak Turki untuk tetap mempertahankan status museum dan monumen bersejarah.

Pada Kamis (2/7), Dewan Negara Turki menyatakan bakal segera membuat pengumuman mengenai kepastian status Hagia Sophia, monumen ikonik yang berusia 1.500 tahun. Dewan menjanjikan kepastian akan ada dalam waktu 15 hari.

Hagia Sophia pertama kali berfungsi sebagai katedral, kemudian menjadi masjid kekaisaran Ottoman, lantas diubah menjadi museum pada 1935. Ada perubahan status atau tidak, Erdogan menjamin perlindungan untuk semua kalangan di negaranya.

"Kami akan terus melindungi hak-hak Muslim, keyakinan dominan di negara kami, dan orang-orang dari agama lain," kata Erdogan.

Sumber:

http://www.xinhuanet.com/english/2020-07/04/c_139187007.htm

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement