Ahad 05 Jul 2020 05:55 WIB

Petinggi USAID Disorot Karena Unggahan Sensitif

Banyak pihak mendorong USAID mencopot petingginya.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Muhammad Hafil
Petinggi USAID Disorot Karena Unggahan Sensitif. Foto: Ilustrasi Islamofobia
Foto: Foto : MgRol_94
Petinggi USAID Disorot Karena Unggahan Sensitif. Foto: Ilustrasi Islamofobia

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Petinggi Badan Amerika Serikat untuk Pengembangan Internasional (USAID) Mark Kevin Lloyd tengah disorot akibat unggahan media sosial yang sensitif. Akibat unggahan itu, banyak pihak mendesak USAID mencopot Lloyd dari jabatannya.

Seruan tersebut datang dari dua kelompok hak asasi Muslim, Advokat Muslim dan Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR). Kedua organisasi mempermasalahkan Lloyd yang pernah membuat komentar anti-Islam di media sosial pada 2016.

Baca Juga

Komentar itu ditulis Lloyd ketika menjabat sebagai direktur kampanye lapangan untuk Donald Trump di Virginia. Unggahan yang telah dihapus menyebut Islam sebagai 'kultus barbar' dan 'memuat kekerasan dalam doktrin dan praktiknya'.

Dia juga berbagi meme di Facebook yang gambarnya menunjukkan orang-orang dipaksa makan daging babi sebelum membeli senjata. Meme itu bertuliskan "mereka yang mengerti Islam tentang apa yang sedang dipersiapkan untuk peperangan".

Dengan rekam jejak tersebut, pekan ini Lloyd malah mendapat posisi baru di USAID sebagai penasihat kebebasan beragama. Penasihat khusus untuk fanatisme anti-Muslim di Advokat Muslim, Madihha Ahussain, menganggap penunjukan itu sebagai sebuah lelucon kejam.

"Seseorang yang mengutarakan kebencian dan retorika berbahaya semacam ini seharusnya tidak memiliki tempat di pemerintahan kita dan tentunya tidak boleh menjadi penasihat sebuah agen federal tentang kebebasan beragama," kata Ahussain.

Direktur urusan pemerintahan CAIR, Robert McCaw, turut mendesak pencopotan Lloyd karena pandangan anti-Muslim yang sudah diakui secara terbuka. Menurut McCaw, Lloyd jelas tidak layak untuk melayani masyarakat multi-agama yang beragam.

"Tidak ada ruang dalam posisi pemerintah mana pun - apalagi posisi yang dimaksudkan untuk melindungi kebebasan beragama - bagi mereka yang mempromosikan kefanatikan," ungkapnya, dikutip dari laman Middle East Eye.

Pejabat USAID mengatakan kepada Washington Post bahwa Lloyd direkrut oleh John Barsa dari Gedung Putih tanpa berkonsultasi dengan Departemen Luar Negeri. Keputusan menunjuk dirinya sudah dibuat sejak bulan lalu.

Post juga melaporkan bahwa juru bicara dari USAID melontarkan pembelaan lewat media sosial. "Komentar yang dia (Lloyd) buat empat tahun lalu mengacu pada Islam radikal, bukan Islam," kata juru bicara itu.

Sumber:

https://www.middleeasteye.net/news/rights-groups-call-usaid-fire-new-religious-advisor-over-anti-muslim-views

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement