Ahad 05 Jul 2020 12:17 WIB

Jokowi: Kuliah Daring akan Jadi Next Normal

Rektor dan akademisi diminta mengembangkan inovasi kuliah daring.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo.
Foto: BPMI Setpres/ANTARA FOTO
Presiden Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pandemi Covid-19 menuntut berbagai sektor melakukan perubahan dan mengembangkan berbagai cara baru agar aktivitas tetap berjalan, termasuk di sektor pendidikan. Ia mengatakan, di masa pandemi saat ini, perkuliahan secara daring pun telah menjadi new normal dan bahkan akan menjadi next normal.

“Kuliah daring yang selama ini sangat lamban dijalankan, sekarang sangat-sangat berkembang. Kuliah daring telah menjadi new normal bahkan menjadi next normal dan saya yakin akan tumbuh normalitas-normalitas baru yang lebih inovatif dan lebih produktif,” kata Jokowi saat membuka Konferensi Forum Rektor Indonesia, Sabtu (4/7) kemarin.

Baca Juga

Oleh karena itu, Presiden pun mendorong agar para rektor dan akademisi mengembangkan berbagai inovasi sehingga aktivitas belajar mengajar tetap berjalan. Berbagai inovasi dan strategi baru yang out of the box juga harus diciptakan sehingga dunia pendidikan tak hanya fokus pada proses administrasinya saja.

“Tidak bisa hanya dilakukan dengan rutinitas saja, tidak bisa dilakukan dengan cara biasa-biasa saja, apalagi hanya disibukkan dengan administrasi saja, tidak bisa. Kita harus berubah, kita harus mengembangkan cara-cara baru, mengembangkan strategi baru yang smart shortcut, yang out of the box,” ujarnya.

Presiden pun berpesan agar Forum Rektor Indonesia tak hanya sekadar menjadi forum komunikasi, namun juga dapat dikembangkan menjadi forum untuk saling membantu antar perguruan tinggi. Sebab, tak sedikit perguruan tinggi yang masih belum memiliki perpustakaan yang layak dan SDM yang memadai.

“Forum saling berbagi yaitu yang mampu membantu yang tidak mampu dan yang punya membantu yang tidak punya, berbagi pengalaman secara daring, berbagi kurikulum dan silabus, berbagi koleksi perpustakaan secara daring, berbagi dosen dan perkuliahan secara daring untuk maju bersama,” kata dia.

Selain itu, Presiden mengajak para rektor agar memfasilitasi dan membebaskan mahasiswanya untuk bisa belajar kepada siapa saja. Seperti belajar kepada para pelaku industri, wirausahawan, praktisi pemerintahan, dan para pelaku lapangan lainnya. Ia meyakini, cara ini dapat menjadikan mahasiswa lebih memahami dengan perubahan dunia yang sangat dinamis dan penuh kompetisi.

“Di era disrupsi dan hyper kompetisi seperti sekarang dunia berubah sangat cepat, banyak hal yang belum sempat dibukukan sudah berubah di lapangan, banyak karakter yang tidak hanya bisa ditangkap dengan membaca tapi melalui pengalaman nyata. Itulah pentingnya memerdekakan mahasiswa agar bisa belajar ke siapa saja,” ujarnya.

Jokowi juga meminta perguruan tinggi lebih aktif bekerja sama dengan industri, termasuk bekerja sama dengan kawasan industri terdekat. Menurut dia, bekerja sama dengan dunia industri tak hanya akan memberikan pengalaman kerja bagi para mahasiswa. Namun, perguruan tinggi juga dapat menjalin kerja sama untuk penelitian dan pengembangan teknologi di dunia industri dan pengembangan ilmu murni.

Terakhir, Presiden berpesan agar perguruan tinggi juga memberikan perhatian kepada kesehatan fisik dan mental mahasiswanya, membangun karakter mahasiswa, dan memegang teguh Pancasila.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement